**Cek Penggilingan Atas Imbas Kenaikan Harga Gula Pasir
KAJEN - Bupati Pekalongan Asip Kholbihi secepatnya akan ke PG Sragi untuk mengecek penggilingan tebu menyikapi keluhan masyarakat atas kenaikan gula pasir yang meroket.
Hal itu diungkapkan Bupati Pekalongan Asip Kholbihi usai sidang Paripurna LKPJ di Gedung DPRD. "Banyak masyarakat yang menyampaikan hal ini baik melalui WA ataupun media sosial," katanya seraya mengakui saat ini kenaikan sejumlah barang merupakan imbas virus Corona.
"Apalagi harga gula yang melonjak drastis. Sampai saat ini harga gula mencapai Rp 21 ribu. Makanya besok rencananya kita akan ke PG Sragi untuk mencari tahu penyebab dan kondisi disana," katanya.
Pada kesempatan itu, Bupati berharap masyarakat untuk tetap tidak panik adanya beberapa kebutuhan yang naik masyarakat untuk tetap tidak panik. Itu karena Kabupaten Pekalongan merupakan lumbung pangan sehingga semuanya tersedia.
Kenaikkan harga gula pasir dibenarkan salah seorang pedagang kelontong, Yani. Kata dia, harga gula pasir yang sudah meroket dengan harga Rp 20 ribu/kg saat ini kembali naik Rp 1000 menjadi Rp 21 ribu per kilogram. Kenaikan tersebut mengikuti harga dipasaran karena gula merupakan barang kebutuhan sehari hari. "Kalau di pasar atau toko besar harga ada yang Rp 20 ribu, adapula Rp 19 ribu per kilogram, untuk di kampung harga jual gula Rp 21 tibu. Saat ini saja untuk beli gula pasir banyak yang kehabisan, " katanya.
Terpisah, Kepala Disperindagkop dan UMKM Kabupaten Pekalongan Hurip Budi Riyantini mengakui kenaikan harga gula pasir yang saat ini mencapai Rp 18 ribu perkilo lebih. Itu karena adanya pandemi corona. Bahkan adanya corona, tingkat kunjungan di pasar tradisional turun 10 persen. "kalau soal harga gula sudah menjadi masalah nasional," imbuhnya. (Yon)