KAJEN - Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi menyoroti prestasi olahraga di Kabupaten Pekalongan yang masih belum membanggakan atau masih jeblok karena minimnya prestasi dari bidang olahraga walaupun dibidang sektor lain sudah bagus. Dibuktikan dengan penghargaan yang diterima oleh Pemkab Pekalongan dalam berbagai bidang kecuali dari bidang olahraga.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Asip saat acara Musyarawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub) KONI Kabupaten Pekalongan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Pekalongan, Rabu (27/11/2019).
Dari hasil porprov kemarin masih di nomor 23 dari 35 kota/kab se jawa tengah. Padahal dari Pemkab Pekalongan sendiri sudah memberikan penghargaan yang sudah lumayan untuk para atlet yang berprestasi.
"Tahun 2018 kita memberikan penghargaan Rp 50 juta untuk peraih medali emas, tahun 2019 anggaran memang Rp 1 miliar karena kita rasionalisasi dan tahun 2020 kita naikkan lagi menjadi Rp 2 miliar dan bisa ditambahkan lagi pada perubahan," ucapnya.
Bupati juga meminta kepada DINPORAPAR agar lebih peduli dalam pengembangan olahraga karena tahun ini ada Event Dulongmas. "Tahun ini kita akan mempersiapkan untuk Dulongmas 2020 yang diadakan di Kota Pekalongan, minimal bisa masuk ranking 10 besar. Selama ini kan kita rankingnya selalu dibawah terus, kalau masalah anggaran Pemkab Pekalongan akan selalu suport," ujarnya.
Bupati Asip juga berharap agar siapa pun yang menjadi Ketua KONI Kabupaten Pekalongan yang terpilih harus kompak, bersih, jujur dan mau mengurusi olahraga di Kabupaten Pekalongan.
Setelah dilakukan pemilihan secara voting, Eko Ahmadi akhirnya terpilih menjadi Ketua Umum KONI Kabupaten Pekalongan. Eko Ahmadi yang juga Ketua Lesbumi PCNU Kabupaten Pekalongan ini meraih 15 suara, sedangkan calon lainnya Tri Budi Hartono mampu memperoleh 10 suara.