KOTA - Gelombang pasang air laut yang cukup tinggi sejak beberapa hari lalu menyebabkan banjir rob menggenangi sejumlah wilayah di Kota Pekalongan khususnya di Dukuh Clumprit, Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara.
Hingga Rabu (17/11/2021) siang, banjir rob belum surut. Hal ini memaksa puluhan warga yang rumahnya kebanjiran harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Evakuasi warga ke lokasi pengungsian dilakukan oleh petugas gabungan dari Kodim 0710/Pekalongan bekerja sama dengan Polres Pekalongan Kota, BPBD, Satpol PP, PMI dan aparat pemerintahan daerah, kecamatan, dan kelurahan setempat. Mereka bergerak cepat dalam membantu masyarakat yang terdampak banjir rob dengan membantu evakuasi warga.
Salah satu warga yang ikut dievakuasi yakni Mba Siti Alis, Dukuh Clumprit RT 006/RW 007 Kelurahan Degayu yang hidup sebatang kara. "Sementara ini ada 26 warga yang kita evakuasi ke pengungsian, termasuk mbah Siti Alis yang saat ini dia hidup sebatang kara," jelas Babinsa Koramil 19/Pekalongan Utara, Praka Cusmanto.
Dengan sigap, dirinya bersama aparat lainnya membantu evakuasi khususnya warga lansia dan anak-anak untuk dibawa ke tempat pengungsian di Aula Kantor Kelurahan Degayu.
Ditambahkan Praka Cusmanto, sebagai Babinsa dirinya akan selalu memantau wilayah binaan khususnya daerah yang rawan bencana alam rob, dan akan selalu bersinergi dengan aparat terkait dalam melakukan penanganan yaitu tanggap bencana alam.
Data BPBD Kota Pekalongan, sebagaimana disampaikan Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana, Dimas Arga Yudha, hingga Rabu (17/11/2021) pukul 14.00 total ada 23 warga yang mengungsi di aula Kelurahan Degayu. Mereka terdiri dari 3 balita, 3 anak-anak, 2 remaja, 11 dewasa, dan 4 lansia. "Sampai siang ini ketinggian genangan air mengalami kenaikan. Sementara ketinggian air saat ini sekitar 40-60cm," ungkapnya. (way)