Bupati Warning Manajemen PLTU agar Taati Rekomendasi Tim Gugus Tugas

Senin 30-03-2020,18:48 WIB

*Antisipasi Penyebaran Virus Corona

Bupati bersama jajaran Forkopimda melihat secara langsung proses pembangunan PLTU Batang. (Istimewa)

BATANG - Bupati Batang, Wihaji memberikan teguran kepada manajemen pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 x 1000 MW. Pasalnya, manajemen kurang berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Pandemis Corona. Padahal, salah satu pekerjanya sudah ada yang positif terpapar Covid-19.

Selain itu, sejumlah rekomendasi yang diberikan guna mencegah penyebaran virus Corona juga belum dilaksanakan.

Hal itu terbukti saat dilakukan Assessment oleh Forkompinda dengan melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan PLTU, Senin (30/3/2020) ternyata ada beberapa rekomendasi yang belum dilaksanakan.

"Pihak Manajemen PLTU belum sepenuhnya serius bekerja sama dengan Pemda Batang dan tim Gugus Tugas yang menangani pandemi Virus Corona atau Covid-19. Karena itu, tadi kita berikan peringatan," ujar Bupati Wihaji didampingi tim Gugus Tugas yang terdiri dari Ketua DPRD, Kajari, Kapolres, Dandim dan PLT Sekda.

Bupati menjelaskan, beberapa rekomendasi yang diajukan tim Gugus Tugas yang belum dijalankan diataranya, belum dibukanya data pekerja dari luar Batang. Padahal dari sekitar 12 ribu pekerja di pembangunan PLTU, 70% merupakan warga pendatang.

"Selain itu, manajemen juga belum menyediakan ruang isolasi mandiri, padahal pekerja yang dinyatakan positif Corona sebelumnya sempat kontak dengan pekerja lainnya. Dan sesuai kebijakan pemerintah, seharusnya perusahaan melakukan langkah-langkah antisipasi guna mencegah penyebaran virus Corona di sekitar kawasan pembangunan," jelas Bupati Wihaji disela-sela kegiatan yang disupervisi oleh Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah tersebut.

Melihat kondisi tersebut, Bupati Wihaji me-Warning pihak manajemen agar memberikan kesanggupan untuk menyediakan ruang isolasi mandiri bagi pekerja PLTU yang berasal dari luar Batang atau pendatang yang berpotensi menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP) Corona.

"Manajemen PLTU harus mengikuti kebijakan pemerintah pusat dan daerah. Jika tetap membandel, maka tidak menutup kemungkinan kegiagan disisi (pembangunan PLTU) dihentikan untuk sementara," tegas Wihaji.

Menanggapi hal tersebut, Manajemen PLTU melalui General Manager External, Ari Wibowo mengungkapkan, bahwa pihaknya siap mengikuti arahan yang diberikan oleh Pemda maupun pemerintah pusat. Sedangkan untuk langkah antisipasi, pihaknya juga sudah melakukan sejumlah langkah.

"Untuk langkah antisipasi, kita sudah melakukan pengecekan suhu tubuh setiap pekerja dan penyemprotan disinfektan. Selain itu, seluruh bagian proyek juga sudah disemprot disenfektan. Kami juga akan menyediakan APD untuk tenaga medis di pos kesehatan atau puskesmas," tandas Ari Wibowo. (don)

Tags :
Kategori :

Terkait