*SD Muhammadiyah Noyontaan
KOTA - SD Muhammadiyah 02 Noyontaan membutuhkan segera pengembangan fasilitas Kegiatan belajar Mengajar (KBM) terutama ruang kelas karena keterbatasan ruang yang ada dan overloadnya siswa yang ada.
Demikian disampaikan Waka Bidang Pendidikan SD Muhamamdiyah 02 Noyontaan, JunaidiIbrahim SPd, kepada Radar Pekalongan, Selasa (4/2).
Terlihat secara fisik, saat ini pengaturan ruangan cukup sulit karena keterbatasan tempat. Lokasi kantor guru yang dahulu berada didepan dengan tujuan memudahkan mengontrol para siswa baik didalam jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran saat ini justru berada dibelakang gedung. Bahkan ruangan yang ditempati dibangun seadanya dengan menggunakan papan sedangkan seluruh ruangan lain digunakan untuk ruang belajar siswa.
Kondisi tersebut bahkan sudah diminimalisir dengan memindahkan kelas 3 dan 4 kekampus 2, namun ternyata memang kebutuhan ruangan cukup banyak agar akses ank dalam KBM bisa dilakukan dengan nyaman.
Junaidi mengakui, bahwa pengembangan yang sudah dilaksanakan dari tahun 2019 ini cukup sulit untuk dilakukan, lantaran besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan yang ada, yait sekitar 1,5 miliar.
"Untuk pengembangan ini, kita sudah melakukan berbagai program salah satunya penggalangan dana. Namun sejak pengembangan dicetuskan hingga saat ini bearti sudah sekitar 1,5 tahun kita baru mendapatkan dana 130an juta belum ada 50% dari kebutuhan. Makanya kita belum berani menargetkan kapan bisa dimulai pembangunannya," imbuhnya.
Berdasarkan kesepakatan yang ada, rencananya SD Muhamadiyah 02 Noyontaan akan mendirikan ruangan di lahan kosong yang mereka miliki di belakang sekolah yaitu sekitar tanah 4 meter dan kemudian akan ditinggikan keatas hingga 3 lantai.
Ia berharap, semoga kedepan banyak pihak yang memberikan dukungannya kepada SD Muhammadiyah 02 Noyontaan sehingga sekolah bisa memberikan fasilitas terbaik bagi para siswa untuk belajar dengan nyaman. (mal)