KOTA - Dewan Kesenian Daerah Kota Pekalongan bersama Pemkot Pekalongan, komunitas peduli lingkungan, komunitas Tosan Aji, dan komunitas kampung batik, dan kalangan santri menggelar acara Gerakan 'Ngrumat Kali Kupang', Jumat (1/11) pagi.
Kegiatan dilaksanakan dengan menyusuri bantaran Kali Kupang atau yang biasa dikenal dengan Kali Loji. Susur sungai yang diawali dengan 'uluksalam' dan tabur bunga tersebut mengambil titik start Jembatan Kali Kupang dan berakhir di Dermaga IPAL Kauman. Sesampainya di Dermaga IPAL, kegiatan dilanjutkan sarasehan dan berdialog dengan masyarakat setempat.
Sebelum pelaksanaan susur sungai dilakukan, pada malam hari sebelumnya telah digelar Istoghosah dan terbang genjring melantunkan sholawat dan ayat-ayat suci Al-Qur'an memanjatkan doa-doa terbaik kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk keberlangsungan Kali Kupang.
Ketua Dewan Kesenian Daerah Kota Pekalongan, Harsono Ragil, menjelaskan kegiatan ini digelar sebagai bentuk kepedulian sekaligus keprihatinan terhadap sungai Kupang. Dikatakan Ragil bahwa kegiatan ini merupakan kedua kalinya digelar dimana tahun pertama telah dilakukan pada Desember 2017 silam.
"Untuk tahun ini kami ingin menekankan Ngrumat Kali Kupang atau yang biasa diartikan ingin merawat, mengubah mindset masyarakat secara fisik, mental, maupun batiniah untuk peduli kondisi sungai Kali Kupang yang memiliki nilai sejarah, heritage, dan ekonomi. Masyarakat pasti sangat rindu kondisi sungai yang jernih yang bisa untuk aktivitas seperti bermain air (ciblon), menaiki perahu dibawah airnya bersih," terang Ragil.
Rangkaian Ngrumat Kali Kupang telah dimulai sejak Senin kemarin dengan kegiatan bersih-bersih bantaran sungai setempat, dan menggandeng sejumlah komunitas serta dinas terkait. Terkait dengan benda pusaka (keris) dan tabur bunga ke sungai, dijelaskan Ragil, tidak ada unsur magis, melainkan sebuah satire. "Ini hanya satire saja, agar kami ingin kondisi sungai yang bau menjadi harum seperti semerbak bunga yang ditabur," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid yang turut hadir dalam sarasehan dan berdialog dengan warga setempat sangat mengapresiasi dengan yang dilakukan semua pihak yang terlibat dalam acara Ngrumat Kali Kupang Tahun 2019.
"Kami sangat berterimakasih ada sejumlah komunitas yang hadir pada acara Ngrumat Kali Kupang ini untuk bersama-sama melakukan aksi memelihara lingkungan, memecahkan permasalahan yang ada di lingkungan sungai," ucap Aaf, sapaan akrabnya.
Pihaknya juga berharap kegiatan kepedulian lingkungan ini tidak hanya diadakan event tahunan saja, melainkan bisa rutin setiap bulan atau bahkan setiap minggu. (way)