KOTA - Korban sengatan tawon atau lebah harus segera dibawa ke rumah sakit (RS) untuk mendapatkan penanganan medis. Jangan ditunda-tunda. Jika terlambat, nyawa menjadi taruhannya. Korban bisa saja mengalami hipersensitivitas atau hiperalergi akibat banyaknya racun yang masuk ke tubuh korban.
Demikian disampaikan dr Fahri Husaini Alkaff, salah satu dokter di RSUD Bendan. "Untuk sengatan tawon, khususnya tawon Vespa yang masih banyak terjadi ini sebaiknya langsung dibawa segera ke RS. Tidak perlu tindakan awal dari masyarakat karena khawatir malah membuang waktu penanganan medis, karena time is life," jelasnya, kemarin (15/12).
Menurut dokter Fahri, kalau melihat banyaknya insiden kejadian korban sengatan tawon hingga menyebabkan korban meninggal dunia, dia memperkirakan adalah karena hipersensivitas (hiperalergi). "Kalau melihat dari banyaknya kejadian (korban meninggal dunia), kok rata-rata sepertinya terjadi reaksi hipersensitivitas. Kalau cuma satu tawon sih tidak terlalu berbahaya. Kalau banyak, bisa sampai hipersensitivitas sampai bikin syok anafilatik yang menyebabkan dia meninggal dunia," imbuhnya.
Sebelumnya, pada Selasa, 26 Februari 2019 lalu, salah seorang warga Kota Pekalongan meninggal dunia usai disengat ribuan tawon di kebun, sekira pukul 10.30 WIB. Korban, Mbah Marjan (70), warga Pasirsari Sidomulyo, Kelurahan Pasirkratonkramat, Kecamatan Pekalongan Barat, itu meninggal dunia sekitar tiga jam setelah kejadian. Korban mengembuskan nafas terakhirnya sebelum sempat dilarikan ke rumah sakit. (way)