Siswa Dilatih Buat Jamban

Sabtu 14-03-2020,12:30 WIB

PRAKTIK - Para siswa SMP Negeri 5 Sragi saat melakukan praktik pembuatan jamban.

Menindaklanjuti Program Pungut Buang Bersihkan (PBB) SMP Negeri 5 Sragi bekerjasama dengan Puskesmas Sragi 2 untuk mengajak siswa praktik membuat jamban. Seperti apa?

Eka Isditya, Sragi

PROGRAM Pungut Buang Bersihkan (PBB) merupakan salah satu program kepedulian lingkungan yang diusung oleh SMP Negeri 5 Sragi sebagai respon atas dampak sampah. Dengan melibatkan seluruh warga sekolah, kewajiban memungut, membuang, dan membersihkan sampah khususnya plastik diberlakukan di SMP Negeri yang beralamat di Desa Krasak Ageng Kecamatan Sragi ini.

Tidak dipungkiri, produksi sampah di sekolah cukup banyak dengan adanya jajanan yang dikonsumsi oleh para siswa sehingga SMP Negeri 5 Sragi berupaya membatasi dengan Program PBB ini. Khusus untuk sampah plastik ditempatkan pada tempat khusus yang disediakan sekolah. Selain itu pengurangan sampah plastik juga mulai dibatasi dengan pemberlakukan penggunaan piring, gelas maupun tumbler sebagai wadah jajanan siswa.

Program baik tersebut akhirnya didengar oleh Puskesmas Sragi 2 sehingga terjalinlah MoU antara SMPN 5 Sragi dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Kecamatan Sragi ini.

"Alhamdulillah program kami ini didebgar pihak Puskesmas, lalu puskesmas Sragi 2 menawarkan MoU atau Kerjasama dengan pihak sekolah melalui program 'Si Japri' atau 'Siapkan Jamban pribadi'," ujar Bu Mar, sapaannya.

Dijelaskan pula bahwa biaya pembuatan jamban juga dikumpulkan dari hasil penjualan sampah plastik SM0 Negeri 5 Sragi. Ditambah dengan dana dari bantuan donasi yang digalang Puskesmas sehingga terwujudlah bantuan pembuatan jamban yang diperuntukkan bagi salah seorang siswa.

Bagi siswa-siswa lain yang belum berkesempatan mendapat bantuan diberi pelatihan membuat jamban oleh pihak Puskesmas. Dengan bantuan alat atau cetakan pembuat jamban milik Puskesmas, para siswa diajak untuk memahami dan mengetahui proses pembuatan Jamban Pribadi.

"Alhamdulillah anak-anak antusias untuk mengikuti pelatihan. Harapannya, suatu saat mereka bisa membuat jamban sendiri dengan modal keterampilan yang mereka peroleh," imbuhnya.

Dengan jamban yang sederhana, namun cukup efektif dan sangat dibutuhkan masyarakat. "Hal positif yang kami dapatkan dari program PBB-Sijapri ini adalah sekolah kami terbebas dari sampah plastik, dan keinginan siswa mempunyai jamban pribadi pun terwujud," pungkasnya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait