KOTA - H (31) dan A (22), keduanya warga Kelurahan Buaran Kradenan, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan menderita luka di sekujur tubuhnya setelah dihajar warga di kawasan perempatan Bendo, Pekalongan Selatan, Kamis (7/10/2021) malam.
Warga menghajar mereka karena mengira mereka akan melakukan penodongan di lokasi tersebut menggunakan sebilah pisau. Beruntung, kejadian itu segera diketahui aparat kepolisian yang kemudian mengamankan keduanya.
Informasi yang dihimpun, kejadian bermula ketika sekitar pukul 22.00 WIB, ada dua orang dari Wonokerto Kabupaten Pekalongan selaku pengurus kapal nelayan hendak menagih uang saku untuk melaut sebesar Rp2 juta dari salah satu dari kedua pemuda itu. Uang itu ditagih lantaran salah satu pemuda itu tidak jadi ikut berangkat melaut pada waktu yang telah ditentukan.
Namun, ketika ditagih, satu dari dua pemuda itu justru memukul salah seorang pengurus kapal. Kedua pengurus kapal itupun kemudian lari dan masuk ke rumah warga.
Kedua pemuda itu, H dan A, kemudian mengejar pengurus kapal tersebut. Bahkan, A sempat mengambil sebuah pisau dari seorang pedagang tahu krispi di sekitar lokasi, lalu mengejar si pengurus kapal.
Warga sekitar yang melihat kejadian itu mengira kalau kedua pemuda itu akan melakukan penodongan. Warga pun kemudian menghajar keduanya, hingga keduanya babak belur. Kejadian itu segera diketahui oleh anggota Polsek Buaran. Anggota Polsek Buaran kemudian mengamankan keduanya, dan membawa ke RS Djunaid untuk mendapat perawatan.
Lantaran kejadian berada di wilayah hukum Polsek Pekalongan Selatan, kasus itu kemudian ditangani oleh Polsek Pekalongan Selatan. Anggota Reskrim Polsek Pekalongan Selatan kemudian membawa keduanya ke mapolsek setempat untuk dimintai keterangan.
Kejadian ini diakui oleh kedua pemuda tadi. H membenarkan bahwa dirinya tidak jadi ikut berangkat melaut meski telah menerima uang saku. "Saya memang tidak jadi ikut berangkat ikut kapal, dan saya berjanji mau mengembalikan uang itu namun dengan dicicil, saat ini lagi tidak punya uang," katanya.
Sementara rekannya, A, mengaku mengambil pisau milik salah seorang pedagang tahu krispi di sekitar lokasi secara spontan untuk membantu temannya. Kemudian mereka dihajar oleh warga sekitar. "Pisaunya tadi sudah saya buang, lupa dimana lokasinya," imbuhnya.
Kapolsek Pekalongan Selatan Kompol Basuki membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, kejadian itu bermula saat satu dari kedua pemuda itu ditagih untuk mengembalikan uang saku untuk melaut yang telah diterima, namun yang bersangkutan tidak jadi ikut melaut.
"Pengurus kapal menagih uang itu tetapi ternyata uangnya tidak ada. Saat ditagih, satu dari pemuda itu kemudian memukul penhurus kapal. Pengurus kapal lalu lari ke rumah warga. Kemudian satu dari dua pemuda itu mengambil pisau milik pedagang di situ, dan warga mengira terjadi penodongan. Mereka lalu dimassa, kemudian mereka kita amankan dan bawa ke kantor untuk kita mintai keterangan," kata Kapolsek. (way)