Teka-teki siapa pelaku pembunuhan terhadap Sudarti (45), warga Desa Bubangpari Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes akhirnya terkuak. Satuan Reserse dan Kriminal Polres Brebes menangkap Samsudin yang sehari-harinya berjualan nasi di Desa Jagapura Kecamatan Kersana.
Saat diinterogasi di Mapolres Brebes, Sabtu (6/4), Samsudin mengakui semua perbuatannya itu. Samsudin dan korban sendiri diketahui sudah sebulan ini berpisah.
Pria berperawakan kurus ini mengakui, awalnya mendatangi korban untuk berbicara tentang nasib rumah tangganya yang sudah sebulan berpisah. Samsudin berharap masih bisa membina biduk rumah tangganya, dengan perempuan yang sudah memberikannya dua anak itu.
Namun entah apa penyebabnya, Samsudin tiba-tiba kalap dan langsung membekap korban. Korban yang terjatuh dan tak berdaya, kemudian dipukuli di sekitar perutnya.
Tidak hanya itu, Samsudin juga mencekek leher korban hingga lemas. "Setelah saya pukul dengan tangan dan mecekiknya, saya lalu ambil golok dan memukulkan gagang golok ke tubuh korban sebanyak dua kali," aku Samsudin.
Samsudin menyebut tindakannya dilakukan, lantaran dia ingin bisa hidup seatap lagi bersama korban. Dia mengakui bahkan sering mengingat-ingat korban. Namun, keinginannya itu ditolak korban.
"Saya ingin rujuk sama Sudarti, karena masih sering mengingatnya. Tapi dia menolak dan lebih memilih untuk hidup sendiri," ujar Samsudin di hadapan penyidik.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sudarti ditemukan tewas di dalam warung miliknya Kamis (4/4) pagi. Korban pertama kali ditemukan oleh Winda (27), pembantunya, yang akan memulai aktivitas berjualan di warung.
Melihat korban tergeletak, Winda berteriak dan menangis untuk meminta tolong warga. Beberapa warga yang mendengar tangisan Winda lalu mendatangi sumber suara. Warga lalu dikagetkan dengan kondisi Sudarti yang sudah meninggal dengan kondisi tubuh terdapat luka dibagian kepala dan leher. (har/zul)