Ditunggu, Perbaikan Lima Jalan Poros

Jumat 13-03-2020,12:55 WIB

MENYEBRANG - Warga tengah menyeberang di Jembatann Glotak Desa Blimbingwuluh, Siwalan. Jembatan kayu tersebut hanya bisa diakses roda dua.

SIWALAN - Perbaikan lima ruas jalan di wilayah Kecamatan Siwalan sudah sangat diharapkan dan ditunggu-tunggu warga setempat. Pasalnya, ruas tersebut menjadi akses utama bagi warga Desa Blimbingwuluh, Kecamatan Siwalan.

Hal itu pun diamini Kepala Desa Blimbingwuluh, Kecamatan Siwalan, Riyanto, saat dikonfirmasi Radar di kantornya, Kamis (12/3/2020) kemarin. Ia menjelaskan, lima jalan poros yang menghubungkan ke wilayah desanya di antaranya jalan poros menuju Desa Bondansari, jalan poros menuju Desa Tunjungsari, jalan poros menuju Desa Tengengwetan, dan jalan poros menuju Desa Pait.

"Lima jalan poros ini merupakan akses utama bagi warga kami untuk keluar desa, baik ke Wiradesa maupun ke Pekalongan. Sayangnya, kondisi jalan poros saat tersebut sudah cukup rusak, kerusakan terparah terutama ada di di jalan poros Bondansari, Kecamatan Wiradesa, jalan sepanjang 600 meter ini butuh pengaspalan segera," terang Riyanto.

Dijelaskan, perbaikan kelima ruas jalan tersebut tidak bisa dilakukan oleh Pemerintah Desa Blimbingwuluh, karena bukan domain kewenangannya. Karena itu, Riyanto berharap dinas teknis yang membidangi agar memberikan perhatian terhadap infratsruktur publik tersebut.

"Selama ini, jalan poros ini menjadi akses mobilitas ekonomi dan pendidikan warga kami. Terlebih, keberadaan Desa Blimbingwuluh ini kan dikelilingi desa-desa tetangga, sehingga ketika akses jalan utama rusak, mobilitas pun jadi terganggu," jelasnya.

Selain perbaikan jalan poros yang terus menjadi perjuangan dalam usulan di tiap Musrenbang Kecamatan, pembangunan Jembatan Glotak juga menjadi salah satu harapan besar warga desa yang sangat dibutuhkan.

Jembatan Glotak merupakan jembatan kayu dengan panjang 70 M x 2,5 meter yang melintang di atas Sungai Sragi baru. "Warga kami sangat mengharapkan pembangunan Jembatan Glotak agar dapat dilalui kendaraan roda empat. Jembatan Glotak sendiri menghubungkan ke desa Tengengwetan, warga harus memutar sepanjang 4,5 Km jika akan pergi ke wilayah Sragi dengan memggunakan kendaraan roda empat," ujarnya.

Pembangunan Jembatan Glotak, lanjut Riyanto, telah diajukan 10 tahunan lebih, bahkan setiap Musrenbang Kecamatan selalu diusulkan. "Sudah masuk dalam eplaning, anggaran sekitar 6-8 miliar. Di sepanjang Sungai Sragi baru ada 3 jembatan yang penting sebagai peghuhung, yakni jembatan Begal yang menghubungkan Desa Tengengwetan-Tunjungsari, Jembatan Glotak yang menghubungan Blimbingwuluh-Tengengwetan, dan Jembatan Depok-Boyoteluk, baru jembatan Begal saja yang sudah dibangun," bebernya.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaam Umum dan Tata Ruang (DPUPR) Kabupaten Pekalongan, Bambang Irianto saat dihubungi Radar menjelaskan jika jalan tersebut memang masuk kewenangan pemda. Dia juga menyebut ada alokasi anggaran perbaikan jalan tersebut. "Nanti akan segera kita cek, termasuk jembatan glotak, akan saya perintahkan tim lapangan untuk surveiu lokasi," tegasnya. (jun)

Tags :
Kategori :

Terkait