BATANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang diminta mengantisipasi potensi peningkatan mobilitas pemudik dari kota-kota besar seperti Jakarta ke Kabupaten Batang. Di tengah perkembangan pandemi Covid-19 yang kian mengkhawatirkan, Pemkab dinilai perlu memberlakukan protokol kesehatan ketat untuk setiap pemudik maupun pendatang.
Anggota DPRD Batang dari Fraksi Partai Gerindra, Nur Cahyaningsih SH MKn mengungkapkan, potensi mobilitas orang dari Jakarta dan sekitarnya dipredikasikan meningkat seiring imbauan larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah pusat maupun Pemprov DKI. Potensi tersebut juga telah diingatkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, baru-baru ini.
"Pemkab Batang melalui OPD terkait lintas sektoral, seperti Dinkes, Dishub, dan kecamatan, mungkin perlu mendirikan posko di tiap terminal ataupun pull pemberhentian bus dan travel. Posko ini bisa menjadi tempat screening kesehatan untuk setiap pemudik yang baru tiba, sebelum sampai ke rumah masing-masing," ungkap Sekretaris Komisi D DPRD Batang itu.
Agar tak terlalu membebani tugas Pemkab, maka fungsi tersebut juga bisa dijalankan di level yang lebih rendah, misal kecamatan, pemerintah desa, dan puskesmas. Untuk memaksimalkan pelaksanaannya, tim nantinya bisa melibatkan unsur organisasi masyarakat atau OKP, seperti Ansor dengan Bansernya atau Pemuda Muhammadiyah dengan Kokam dan MDMC nya.
"Mungkin inisiatif ini juga bisa dimunculkan dari setiap kecamatan dan desa. Karena merekalah yang paham wilayah," ujar Nur Cahya.
Legislator perempuan ini mengapresiasi langkah Bupati Wihaji dan jajaran yang didukung penuh Forkompinda, yang dinilai sudah sangat tanggap terhadap pandemi Covid-19. "Seperti disampaikan unsur pimpinan, DPRD secara kelembagaan mengapresiasi sekaligus mendukung penuh setiap upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19 yang dilakukan Pemkab Batang selama ini. Mari rapatkan barisan untuk bersama-sama menghalau wabah corona ini," pungkasnya. (sef)