DPRD : Perlu Antisipasi Dampak Tanggul Rob

Sabtu 04-01-2020,12:05 WIB

SIDAK - Komisi C DPRD Kota Pekalongan melakukan sidak ke tanggul raksasa dan rumah pompa, Jumat (3/1/2020) untuk memastikan kesiapan menghadapi ancaman banjir pada musim hujan.

KOTA PEKALONGAN - Komisi C DPRD Kota Pekalongan melakukan sidak ke tanggul penahan rob dan geotube, Jumat (3/1/2020). Sidak yang dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD, Nusron bersama pimpinan Komisi C, dilakukan untuk melihat kesiapan Kota Pekalongan dalam rangka mengantisipasi bencana banjir setelah masuknya musim hujan.

Setelah melihat kinerja rumah pompa di tanggul raksasa dan kondisi geotube, Nusron menyatakan bahwa perlu adanya antisipasi untuk menghadapi dampak lain yang ditimbulkan setelah tanggul raksasa berdiri. Dikatakan Nusron, sistem pompa yang ada di tanggul raksasa akan membuang air ke sungai yang selanjutnya mengalir ke Sungai Meduri.

"Air dari wilayah utara setelah dipompa ini larinya ke barat, ke Sungai Meduri. Jadi wilayah yang dilalui Sungai Meduri berpotensi terdampak sehingga harus ada solus ke depan. Kalau tidak, wilayah di sekitar Sungai meduri dalam dua tiga tahun ke depan akan sama kondisinya seperti Bandengan atau Pabean sebelumnya," tutur Nusron.

Menurutnya, keberadaan tanggul raksasa maupun rumah pompa di dalamnya memang menjadi solusi untuk wilayah utara. Namun karena yang dihadapi adalah air laut, dimana kondisinya tidak bisa diukur, maka akan berdampak pada wilayah lain jika tidak diantisipasi sejak awal. "Di Sungai Meduri harus dibuat pintu air untuk mengatur keluar masuknya air. Tanpa itu kasihan yang di sana," kata Nusron yang juga koordinator Komisi C.

Untuk mengatasi masalah banjir rob secara menyeluruh, menurut Nusron tidak bisa dilakukan jika hanya mengandalkan APBD Kota Pekalongan namun juga harus dibantu oleh provinsi dan pusat. Untuk itu dia berpesan agar Pemkot Pekalongan bisa lebih rajin mengakses segala bantuan dari pusat maupun provinsi.

Sementara Ketua Komisi C, Makmur S Mustofa mengatakan bahwa sudah selesainya pembangunan tanggul raksasa lengkap dengan rumah pompa memberikan rasa lega bagi masyarakat di wilayah yang selama ini terdampak banjir rob. Namun dia juga menyoroti potensi dampak bergesernya banjir rob ke wilayah lain setelah adanya tanggul raksasa.

"Di wilayah lain itu sekarang menjadi PR bersama. Harapan kami dari Pemkot Pekalongan bisa memperluas lagi untuk antisipasi di sana juga. Seperti yang banyak diinfokan akhir-akhir ini bahwa Krapyak itu menjadi wilayah terdampak. Nah ini yang harus kembali dipikirkan bersama bagaimana mengantisipasinya," tutur Mustofa.

Sementara itu, Project Manager PT Hutama Karya, Daryanto menjelaskan, pembangunan tanggul raksasa dan rumah pompa sudah selesai 100%. Pompa dengan kapasitas 2000 liter per detik, juga telah dioperasikan sejak 18 Desember 2019 lalu. "Kalau pompa sudah sejak natal kami operasikan tiap hari untuk mengurangi muka air di di longstorage. Setiap hari setidaknya 3 jam kami operasikan saat pagi dan 3 jam saat sore. Tapi kalau hujan dioperasikan terus menerus secara rutin," tuturnya.

Namun dia berharap agar ke depan penataan drainase kota juga dapat diarahkan ke longstorage. Karena saat ini hanya beberapa wilayah yang limpasan airnya dapat mengalir ke longstorage. "Ada pintu masuk air beberapa titik di longstorage agar genangan air bisa mengalir ke sini dan kemudian di pompa ke laut. Untuk rob sendiri sudah terbendung dari tanggul," jelasnya.(nul)

Tags :
Kategori :

Terkait