DPRD Kota Pekalongan Soroti Kondisi Pasar Darurat Sorogenen

Kamis 08-08-2019,17:03 WIB

SIDAK - Komisi B DPRD Kota Pekalongan melakukan sidak ke lokasi pasar darurat Sorogenen. Hasilnya, DPRD menyoroti kondisi pasar darurat yakni perihal pengelolaan sampah dan drainase yang banyak dikeluhkan pedagang. M. AINUL ATHO

KOTA PEKALONGAN - Komisi B DPRD Kota Pekalongan menggelar sidak ke pasar darurat Sorogenen, Rabu (7/8). Dalam sidak yang dipimpin langsung oleh Koordinator Komisi B yang sekaligus Ketua DPRD, Balgis Diab, Komisi B menyoroti kondisi pasar darurat. Ada beberapa permasalahan yang dikeluhkan pedagang mulai pengelolaan sampah, kondisi drainase yang tidak berfungsi baik, hingga setting kios pedagang.

Wakil Ketua Komisi B, Budi Setiawan menyatakan, kondisi pasar darurat saat ini memprihatinkan. Mulai pengelolaan sampah yang kurang baik hingga drainase yang tidak lancar, membuat pembeli enggan masuk ke dalam komplek pasar. "Kalau melihat sekarang ini prihatin. Sampah tidak dikelola dengan baik, banjir sering terjadi karena drainase tidak jalan. Itu membuat pembeli tidak mau masuk. Karena baru masuk saja bau sampah sudah kemana-mana," ujarnya.

Budi melanjutkan, permasalahan lain yang terjadi yakni setting kios pedagang yang mulai tidak berjalan. Banyak pedagang yang saat ini membuka kios baru di bagian luar komplek pasar. Akibatnya pembeli enggan masuk ke dalam dan memilih berbelanja di luar. "Yang di dalam malah tidak laku, yang di luar laku. Ini menjadi PR, solusinya tolong dipikirkan. Bagaimana caranya teman-teman ini dengan settingan awal bisa tetap laku," tambahnya.

Menurutnya, solusi masalah di pasar darurat yang utama adalah pedagang bisa tetap berjualan dengan baik dan bisa mendapat penghasilan karena dagangannya laku. Kemudian, kondisi pengelolaan pasar darurat juga diperhatikan sehingga nyaman bagi pembeli maupun pedagang. "Intinya pedagang bisa berjualan, laku, pendapatan bisa dapat, pasar tertib, sudah selesai," tegasnya.

Koordinator Komisi B, Balgis Diab menambahkan, terkait dengan keluhan pedagang dimana banyak pedagang baru yang membuat kios di luar dia meminta agar dinas terkait dapat melakukan inventarisasi dan penataan ulang pedagang. "Tujuannya agar para pedagang ini bisa kembali ramai," katanya.

Dia juga menegaskan, meskipun berstatus pasar darurat seharusnya fungsi pasar dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya yang ditunjang dengan kondisi pasar yang baik dan nyaman. Sehingga masyarakat, baik pembeli maupun pedagang dapat tetap melakukan proses jual beli dengan baik.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM, Zaenul Hakim menyatakan siap menindaklanjuti apa yang menjadi rekomendasi DPRD dan aspirasi pedagang. Kemudian terkait dengan masalah sampah, dia mengatakan bahwa sebenarnya Dindagkop memiliki tim sendiri untuk menangani sampah yang dihasilkan pedagang yang berstatus legal berdasarkan data dinas.

"Nah tapi dalam perkembangannya banyak pedagang tambahan. Itu kemungkinan yang tidak ada dalam kontrol kami kemudian membuang sampah tidak pada tempatnya. Kalau untuk sampah pasar darurat, sebenarnya kami sudah punya krus khusus tersendiri," katanya.

Dia menambahkan, dalam waktu dekat akan segera melakukan proses pembangunan fasilitas umum berupa musola. "Secara bertahap kami akan melakukan pengurugan di lokasi dan akan dibangun musola dan fasilitas lain bagi para pedagang," tandas Zaenul.

Dalam sidak juga turut serta Sekretaris Komisi B, Makmur S Mustofa, dan anggota Komisi B yakni Mungzilin, Agus Wibowo dan Mofid. (nul)

Tags :
Kategori :

Terkait