KOTA - Uji coba pemberlakuan Sistem Satu Arah (SSA) khusus kendaraan roda empat di empat ruas jalan yakni Jalan Untung Suropati, Jalan Supriyadi, Jalan Pelita II dan Jalan Asam Binatur, mendapatkan sejumlah masukan dari masyarakat. Salah satunya mengenai pemberlakuan sistem satu arah pada hanya jam-jam tertentu.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekalongan, Slamet Prihantono menjelaskan, masukan dari masyarakat tersebut disampaikan khusus untuk dua ruas jalan yaitu Jalan Untung Suropati dan Jalan Supriyadi. Dia mengatakan, selama uji coba SSA kondisi di dua ruas jalan tersebut memang cukup sepi saat malam hari. "Sehingga itu akan menjadi catatan untuk evaluasi," tuturnya.
Slamet Prihantono menjelaskan, setelah dilakukan uji coba saat ini penerapan SSA di sejumlah jalan tersebut masih masuk dalam tahap sosialisasi selama satu bulan ke depan. Penerapan SSA tetap didasarkan pada aturan sesuai keputusan awal dalam Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (FLLAJ)
Namun rencananya, dalam minggu ke 3 Bulan Oktober Dishub juga akan kembali mengevaluasi penerapan SSA dengan mengundang pihak-pihak terkait. "Pemberlakuan sistem satu arah ini nantinya akan disepakati sesuai hasil evaluasi dan masukan dari masyarakat selama masa uji coba dan sosialisasi," tambah Slamet Prihantono.
Seperti diketahui, empat ruas jalan yang diberlakukan SSA tersebut yaitu Jalan Supriyadi satu arah dari Barat ke Timur, Jalan Untung Suropati satu arah dari timur ke barat, Jalan Asem binatur satu arah dari Barat ke Timur dan Jalan Pelita II satu arah dari timur ke barat. SSA mulai diuji coba pada 30 September hingga 3 Oktober lalu.
Slamet Prihantono mengatakan, penerapan sistem satu arah di ruas-ruas jalan itu dilakukan sebagai solusi jangka pendek atas kondisi kroditnya lalu lintas di dua kawasan, yakni simpang eks Kantor Kelurahan Tegalrejo dan simpang Jalan Pelita II Buaran. Lebar jalan yang minim dan jumlah volume kendaraan yang selalu tinggi, membuat lalu lintas di dua simpang tersebut sering mengalami krodit.
Untuk simpang Jalan Pelita II di wilayah Buaran, kroditnya lalu lintas dikarenakan keberadaan pasar krempyeng di sekitar persimpangan. Jumlah pedagang yang terus bertambah, membuat cakupan wilayah berdagang semakin bertambah dan mempersempit ruas jalan. Padahal ruas tersebut menjadi salah satu akses utama menuju rumah sakit HA Zaky Djunaid.
Selain penerapan sistem satu arah, Dinhub juga menyiapkan rekayasa bagi kendaraan yang melintas di beberapa ruas jalan di kawasan tersebut. Seperti kendaraan dari arah selatan yakni Jalan Merpati yang akan menuju ke simpang eks Kantor Kelurahan Tegalrejo, akan dipecah belok ke kanan maupun ke kiri yakni masuk ke Jalan Pesona Raya. Tujuannya, memecah jumlah kendaraan yang melintas pada persimpangan.(nul)