MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terus menggenjot percepatan program pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah. Tak hanya bergerak sendiri, Ganjar menggandeng sejumlah pihak termasuk bupati/wali kota untuk bersama-sama menuntaskan problem itu.
Di Kota Magelang, Ganjar bersama Pemkot Magelang bekerjasama membangunkan rumah untuk masyarakat miskin. Rumah berbasis komunitas itu dibangun di Kampung Tulung Kelurahan Magelang Kota Magelang.
Uniknya, rumah itu dibangun permanen dengan dana sharing antara Pemprov Jateng dengan Pemkot Magelang. Pemkot Magelang membeli tanah untuk dibangunkan rumah itu. Sementara bangunan rumah, anggarannya dari Pemprov Jateng.
"Ini salah satu contoh yang bagus untuk kita memberikan layanan perumahan pada masyarakat. Dengan pak Wali Kota Magelang ini, kia bantu warga yang dulu menghuni Rusunawa Magelang," kata Ganjar saat meninjau pembangunan rumah itu, Jumat (14/1).
Pola sharing ini lanjut Ganjar akan dijadikan contoh di daerah lain. Jadi pemerintah daerah setempat yang menyediakan lahan, masyarakat menyicil dengan angsuran rendah dan bangunan rumah dari bantuan provinsi.
"Ini mereka bayar angsuran Rp355 ribu, relatif mereka mampu. Kami bantu bangun konstruksi rumahnya. Saya terimakasih banyak, karena yang mengerjakan ini dari teman-teman TNI, mereka dikerahkan untuk membantu," jelasnya.
Ganjar berharap perumahan itu bisa membuat masyarakat nyaman. Mereka juga tidak keberatan dengan cicilan karena memiliki murah.
"Rata-rata mereka yang tinggal di sini punya usaha mandiri. Ini dorongan dan inovasi kita untuk memberikan rumah layak huni. Dan mereka senang karena disini lebih lebar, sertifikat hak milik dan lebih nyaman," ucapnya.
Selain di Kota Magelang, program itu juga dilakukan di daerah lain. Program itu akan terus berlanjut agar masyarakat semakin sejahtera.
"Ini nggak akan berhenti, kita harus mengejar target agar kesejahteraan masyarakat meningkat. Kan kalau sudah punya rumah kan ayem," pungkasnya.
Sementara itu, salah satu warga yang menempati perumahan, Ridwan mengatakan, dirinya sangat senang dengan adanya program perumahan itu. Ia yang tinggal di rusunawa selama enam tahun itu sudah lama menantikan memiliki rumah.
"Ya enak di sini, rumah sendiri. Meskipun nyicil tapi kan murah, hanya Rp355 ribu. Menurut saya ringan," kata Ridwan yang sehari-hari bekerja sebagai satpam itu. (red)