Garasi Latih Ibu-ibu Olah Produk Perikanan

Senin 23-09-2019,15:25 WIB

DILATIH - 15 ibu-ibu dari wilayah langganan rob menjalani pelatihan pengolahan ikan bandeng dan nila menjadi berbagai variasi makanan.

KOTA - Lembaga Mitra Publik dan Demokrasi (Garasi), melatih 15 ibu-ibu untuk mengolah bahan baku ikan menjadi produk layak jual. Ke 15 ibu-ibu yang mengikuti pelatihan tersebut, sebagian besar berasal dari wilayah langganan rob seperti Pabean, Bandengan, Panjang Baru, dan Pasirsari.

Dalam pelatihan yang digelar Minggu (22/9) tersebut, bandeng dan nila menjadi bahan baku utama yang kemudian diolah menjadi beberapa produk seperti nugget dan ikan krispi.

Bendahara Garasi, Agus Riyanto menerangkan, pelatihan tersebut merupakan program Garasi dalam upaya mendorong terciptanya wirausaha dari kalangan ibu rumah tangga. "Ada dua program yang tahun ini dilaksanakan oleh Garasi dalam rangka mendorong terciptanya wirausaha dari kalangan ibu rumah tangga. Selain pelatihan kali ini, kami juga akan menggelar pelatihan penjualan online dengan sasaran peserta yang sama," jelasnya.

Dia mengatakan, dua program tersebut juga akan dipadukan. Usai pelatihan kali ini, Garasi akan membentuk kelompok bagi peserta pelatihan. Per kelompok nantinya akan memproduksi olahan ikan yang selanjutnya akan dipasarkan secara online oleh kelompok peserta pelatihan penjualan online.

"Jadi peserta pelatihan antara mengolah produk perikanan dengan pemasaran online ini juga kami bedakan. Sehingga nantinya dua kelompok tersebut dapat saling bersinergi dengan pendampingan dari Garasi," jelasnya.

Sementara itu, instruktur pelatihan dari LPK Rosalinda, Uliyah mengatakan, bandeng dan nila merupakan bahan baku yang ketersediaannya melimpah di Kota Pekalongan. Sehingga sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk olahan lainnya yang layak dipasarkan. "Hari ini kami latih ibu-ibu mengolah bahan ikan menjadi bandeng krispi dan nugget," tuturnya.

Yang menjadi fokus pelatihan, lanjutnya, yakni agar ibu-ibu bisa membuat sendiri tepung krispi dan saos pelengkap. Sehingga kualitas produk yang dihasilkan lebih higienis. "Karena kita bisa memastikan produk dihasilkan tanpa bahan pengawet dan terdiri dari bahan yang sehat karena kita sendiri yang menentukan," tambahnya.

Dipilihnya bandeng sebagai bahan baku, dikatakan Uliyah juga karena seluruh bagian bandeng bisa diolah menjadi makanan. Daging bandeng dapat dibuat nugget dan diolah krispi. Kemudian kulit bandeng diolah menjadi krupuk, duri bandeng, jika dalam jumlah banyak juga dapat diolah menjadi abon.

"Sehingga ke depan ibu-ibu bisa mengolah bandeng menjadi berbagai variasi makanan baik untuk konsumsi sendiri maupun dibuat sebagai makanan yang layak jual," jelasnya.(nul)

Tags :
Kategori :

Terkait