Gethuk Lindri 350 M Ramaikan Syawalan di Kota Santri

Selasa 10-05-2022,13:00 WIB

KEDUNGWUNI - Setelah vakum selama dua tahun karena pandemi Covid-19, sajian gethuk lindri terpanjang kembali meramaikan tradisi syawalan tahun 2022 di Kota Santri.

Gebyar Syawalan Gethuk Lindri ini ada di Gang 9 Desa Ambokembang, Kecamatan Kedungwuni. Gethuk lindri sepanjang 350 meter menjadi pusat perhatian masyarakat, Senin (9/5/2022) kemarin.

Pantauan di lapangan, ribuan orang tampak berdatangan dari berbagai desa di wilayah Pekalongan dan sekitarnya. Warga berjejer mengular di sepanjang meja gethuk lindri. Panitia membagikan jajanan pasar ini secara gratis kepada para pengunjung.

Kepala Desa Ambokembang Adi Atma, mengatakan, perayaan grebek syawalan ini sempat vakum selama dua tahun, yakni tahun 2020 sampai 2021 akibat adanya pandemi Covid-19.

"Pembuatan gethuk lindri terpanjang ini merupakan yang ke-12, dimulai sejak tahun 2012 dan sudah masuk dalam catatan Muri pada tahun 2018 sebagai pembuatan gethuk lindri terpanjang," kata dia.

Gethuk tersebut dibuat dengan panjang 350 meter. Tak heran gethuk ini membentang dari depan Gang 9 Ambokembang sampai depan Ponpes Miftahul Ulum.

Menurutnya, gethuk tersebut dibuat selama dua hari, dengan menghabiskan dana sekitar Rp 20 juta hasil swadaya masyarakat.

"Proses pembuatan membutuhkan dua hari. Singkong 1,5 ton, kelapa 350 butir, dan semua digiling secara detail dan Alhamdulillah bentuk gethuk mulus," terang dia.

Menurutnya, proses penggilingannya membutuhkan waktu satu malam. Proses penggilingan gethuk ini melibatkan warga satu RT atau sekitar 100 orang.

Dikatakan, filosofi gebyar gethuk lindri merupakan salah satu cara untuk mengangkat makanan tradisional khas Jawa.

"Semoga dengan kegiatan ini, masyarakat kembali menghargai makanan khas tradisional yang selama ini mulai ditinggalkan. Nantinya kita akan eksplor lagi makanan tradisional, sehingga lebih banyak lagi makanan tradisional yang disajikan," tambahnya.

Sementara itu, Vina (25), warga Pekajangan, Kecamatan Kedungwuni mengaku senang dengan adanya grebek syawal ini.

"Senang sekali bisa datang ke sini. Alhamdulillah saya pas berdiri di depan meja gethuk lindri. Jadi tidak rebutan kayak yang lain. Seneng banget lah," ungkapnya.

Ia sudah datang dari pagi untuk mendapatkan gethuk lindri yang dibagikan panitia secara cuma-cuma.

"Jam 07.00 WIB saya sudah datang ke sini, ternyata sudah ramai sekali. Semoga acara seperti ini kedepan bisa berlanjut, karena mengenalkan salah satu varian makanan tradisional khas Jawa," katanya. (had)

Tags :
Kategori :

Terkait