Gunung Merapi yang berada di perbatasan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah tarpantau masih mengeluarkan aktivitas kegempaan.
Menurut pemantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), intensitas kegempaan Gunung Merapi selama sepekan, 8-14 April 2022 masih cukup tinggi.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan bahwa di Gunung Merapi pada minggu ini telah terjadi guguran lava sebanyak 112 kali ke arah barat daya, dominan ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2 kilometer.
"Foto udara dari survei drone menunjukkan dua lokasi sumber guguran di kubah barat daya yang keduanya mengarah ke Kali Bebeng. Sedangkan sumber guguran di kubah lava tengah kawah berada pada bekas longsoran 9 - 10 Maret 2022," kata Hanik melalui keterangannya kepada media.
Berdasarkan analisis foto dari stasiun kamera, volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.672.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik.
BPPTKG menyimpulkan bahwa intensitas kegempaan Gunung Merapi pada minggu ini masih cukup tinggi.
"Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,2 cm per hari," ujar Hanik.
Selama periode pengamatan, intensitas curah hujan sebesar 52 mm per jam selama 50 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 13 April 2022.
Pada Selasa (19/4) telah terjadi banjir lahar dingin di Kali Gendol karena curah hujan yang tinggi di puncak Gunung Merapi.
BPPTKG masih mempertahankan Gunung Merapi dalam status level 3 atau Siaga.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh lima kilometer dan Sungai Bedong, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.
Di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol sejauh lima kilometer.
Apabila terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak. (Mar3/jpnn)