Gunungan Kirab Rajaban Jadi Rebutan Warga

Sabtu 21-03-2020,10:30 WIB

REBUTAN GUNUNGAN - Ratusan warga Dukuh Protokulon, Desa Protomulyo, rebutan gunungan di Kirab Rajaban, Astana Kuntul Nglayang.

KENDAL - Ratusan warga Dukuh Protokulon, Desa Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, mengikuti Kirab Rajaban, Astana Kuntul Nglayang, Jumat (19/3) sore. Ada empat gunungan berisi nasi tumpeng, buah-buahan, sayuran dan jajanan pasar dikirab keliling desa dan berakhir di pendopo makam Pangeran Juminah. Setelah mendapatkan doa keempat gunungan tersebut menjadi rebutan warga. Gunungan-gunungan itu merupakan bentuk syukur warga yang sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadan.

Pantauan, warga yang sudah menunggu gunungan hasil bumi di pendopo makam Pangeran Juminah harus bersabar untuk memperebutkan gunungan. Pasalnya tokoh agama. Pasalnya gunungan-gunungan tersebut terlebih dahulu harus mendapatkan doa dari juru kunci makam dan sesepuh desa untuk meminta keberkahan bagi seluruh warga Protomulyo.

Tampak aksi saling dorong dan berebut gunungan mewarnai kirab rajaban. Warga berharap dengan berebut mendapatkan gunungan akan diberikan keberkahan dan rejeki yang melimpah saat memasuki bulan puasa mendatang. Salah satu warga mengatakan rela berdesakan dan saling rebut gunungan untuk bisa mendapat berkah. "Ini sudah tradisi jadi harus berebut mendapatkan gunungan tersebut," kata Munawaroh, warga sekitar.

Ketua Astana Khuntul Nglayang Prabowo Sumiarto mengatakan, kirab Rajaban, Astana Kuntul Nglayang dilaksanakan pada Kamis Wage di bulan Rajab. Kirab tradisi rajaban ini sudah turun temurun dilakukan oleh warga Dukuh Protokulon. "Gunungan tumpeng mempunyai makna agar dalam menjalani kehidupan manusia senantiasa lempeng atau lurus kepada sang pencipta," katanya.

Diungkapkan, pembuatan gunungan mengandung maksud bahwa sebuah ibadah untuk berbuat kebaikan dan mengerucut mengarah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan rebutan gunungan oleh warga juga ada maknanya. "Yakni kepada anak muda silahkan berebut masa depan dan mendoakan keluarga dan sesepuhnya," ungkapnya.

Kirab sendiri sebagai bentuk rasa syukur kepada pencipta, bahwa di daerah kaliwungu ada seorang utusan untuk menyebarkan agama islam serta menata perekonomian warga.

"Hasil perjuangan Pangeran Juminah layak disyukuri warga, salah satunya dengan menggelar kirab rajaban yang diadakan sebelum masuki bulan Ramadan," jelasnya.

Warga yang membawa makanan dari rumah juga saling berbagi dan tukar-menukar. Tradisi ini mengajarkan kepada warga untuk saling berbagi dan memberi sebagai bentuk syukur atas berkah dan nikmat yang diberikan oleh sang pencipta. (lid)

Tags :
Kategori :

Terkait