Industri Kakao Batang Tunda Ekspor Perdana

Rabu 10-06-2020,20:10 WIB

PILAH - Proses pemilahan kakao di Gudang penyimpanan Pusat Pengembangan Kompetensi Industri Pengolahan Kakao Terpadu (PPKIPKT) Kabupaten Batang, Rabu (10/6/2020). NOVIA ROCHMAWATI

BATANG - Pandemi Covid-19 tentunya mempengaruhi perkembangan sejumlah industri di Batang. Hal ini pun membuat Pusat Pengembangan Kompetensi Industri Pengolahan Kakao Terpadu (PPKIPKT) Kabupaten Batang harus menunda ekspor perdana.

"Seharusnya kami bisa ekspor bulan kemarin, tapi terpaksa ditunda karena memang semua negara termasuk di Eropa sedang lockdown tapi target ekspor tetap tahun ini," tutur General Manager PPKIPKT Batang, Nur Muhib saat diwawancarai, Rabu (10/6/2020).

Tak hanya mengalami penundaan, saat ini harga coklat di pasaran saat ini tengah anjlok. Harga coklat pun turun hingga 40 persen dari harga sebelumnya.

"Sebenarnya permintaan masih ada, tapi kami belum berani untuk ekspor karena harga pasaran produk olahan kakao juga saat ini masih anjlok, jadi lebih baik kami simpan menunggu situasi dan harga stabil," jelasnya.

Untuk stok produk olahan kakao, pihaknya sudah menyiapkan 60 Ton siap ekspor dengan target pangsa pasar di Eropa.

"Stok siap ekspor sudah ada 60 Ton, semuanya sudah melalui ujicoba pembuatan olahan seperti butter dan coklat.

Semua kami bikin dengan standar kelas Eropa sehingga untuk kualitas sudah siap bersaing," jelasnya.

Sementara untuk produksi sendiri, saat ini sedang masa panen raya kakao dengan hasil 8 Ton sampai 11 Ton perhari.

"Ini masih masa panen raya berlangsung kurang lebih tiga bulan, mulai pertengahan Mei nanti sampai Juli sehari bisa 8 sampai 11 Ton tapi untuk pengolahan kami baru mulai perlahan kembali karena ada beberapa kendala dampak dari pandemi ini," tandasnya. (nov)

Tags :
Kategori :

Terkait