Pemda Usulkan Relokasi Warga Simonet

Rabu 03-06-2020,14:40 WIB

**Pemukiman Kian Tergerus, Rekayasa Teknik Sulit

TINJAU SIMONET - Bupati Asip Kholbihi meninjau Dukuh Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, kemarin.

WONOKERTO - Pemkab Pekalongan mengusulkan relokasi untuk warga Dukuh Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto. Pasalnya, pemukiman ini kerap terendam rob saat air pasang laut tinggi.

Solusi relokasi itu dilontarkan Bupati Pekalongan Asip Kholbihi saat meninjau kondisi wilayah itu, Selasa (2/6/2020). "Hampir sebulan air pasang, pemukiman ini tergenang," ujar Bupati.

Disebutkan, di Dukuh Simonet terdapat 56 rumah, dengan 64 kepala keluarga. Sehingga perlu dicarikan solusi untuk menyelamatkan warganya dari bahaya banjir rob tersebut.

"Kita berpikir warga nyaman ndak tinggal di 'pulau' kecil Simonet ini. Kita prihatin pasang air laut makin tinggi, sehingga pemukiman tergenang. Dukuh ini tergenang," kata Bupati.

Oleh karena itu, pemkab memberi solusi kepada warga agar direlokasi di Desa Semut. Namun, lanjut dia, mata pencaharian warga tetap di Simonet.

"Ini tidak mudah. Kades sosialisasi ke warga, tapi ndak maksa," tandas dia.

Solusi relokasi itu dilontarkan karena rekayasa secara teknik tidak memungkinkan. "Alternatif paling ideal untuk menyelamatkan warga ya relokasi. Mata pencaharian tetap di Simonet. Siang di sini, malam di desa. Kades nanti siapkan lahan tapi tergantung respon warganya," katanya.

Menurutnya, tugas pemerintah adalah mencari solusi untuk mengatasi masalah warga. "Ini lagi rembug dengan warga terbaiknya seperti apa," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, nasib memilukan dialami warga Dukuh Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan. Di tengah pandemi Covid-19 dan di bulan Ramadan, ratusan jiwa di pedukuhan ini harus hidup di kepungan banjir rob.

"Kemarin malam, malam Minggu dan malam Senin, air rob masuk ke dalam rumah dengan ketinggian 40 cm," terang Kepala Desa Semut, Sugiono, dikonfirmasi Radar, Selasa (5/5/2020).

Dikatakan, banjir rob akibat air pasang laut mulai masuk pemukiman sekitar pukul 15.30 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Puncak tertinggi air pasang, kata dia, sekitar pukul 18.00 WIB, atau saat warga berbuka puasa. "Mulai pasang sekitar pukul 15.30 WIB hingga 20.00 WIB.

Tertinggi saat Maghrib, dan atau saat berbuka puasa," kata dia.

Disebutkan, di Dukuh Simonet terdapat 230 jiwa, 68 kepala keluarga, dan 56 rumah. Menurutnya, rata-rata semua rumah di pedukuhan itu tergenang banjir rob.

"Untuk sementara warga masih bertahan di rumah masing-masing, karena tidak punya tempat tinggal yang lain. Suruh ngungsi juga ndak mau. Kalau pas pasang ya gitu, kalau ndak ya ndak rob," kata dia.

Tags :
Kategori :

Terkait