KOTA - Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan, dan Sumber Daya Air pada Kementrian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI, Dr Rahman Hidayat, melakukan kunjungan ke Kota Pekalongan untuk mengecek kesiapan infrastruktur dasar pembangunan pelabuhan onshore.
Usai kunjungan lapangan, Dr Rahman Hidayat menegaskan bahwa Kemenko Marves RI terus mendukung rencana pembangunan pelabuhan onshore di Kota Pekalongan. "Makanya kami berkunjung untuk mengecek lahan yang merupakan aset milik Pemkot Pekalongan yang akan digunakan sebagai lokasi dibangunnya Pelabuhan Onshore," ucapnya.
Adapun lokasi yang akan dijadikan titik pembangunan Pelabuhan Onshore Pekalongan berada diantara Sungai Banger dan Sungai Lodji.
"Secara teknis di dalam pembangunan tersebut ada program prioritas strategis penanggulangan rob Kota Pekalongan yang tahun ini sedang dikerjakan oleh Kementerian-PUPR RI melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Provinsi Jawa Tengah. Dimana sebelumnya, beberapa kali, kami berkunjung kesini dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah mengecek ke lapangan untuk memastikan telah ada konsep pembangunan Pelabuhan Onshore tersebut," terangnya.
Dalam rencana program prioritas strategis tersebut, sambung Rahmat, nantinya mengubah Pelabuhan Perikanan yang merupakan kewenangan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI menjadi Pelabuhan Onshore. "Dalam pergeseran dari Pelabuhan Perikanan menjadi Pelabuhan Onshore harus didukung infrastruktur dasarnya, minimal akses jalan yang sudah disiapkan, sehingga nanti jika dari KKP RI sudah menganggarkan pembangunan tersebut, mudah-mudahan ini bisa sinergis dalam waktu yang tidak terlalu lama, kami berharap, ini masih ada waktu untuk Walikota Pekalongan bersurat kepada Kemen-PUPR untuk menyampaikan terkait rencana adanya pembangunan Pelabuhan Onshore tersebut. Artinya, bahwa hal ini sudah menjadi program dari Pemerintah Pusat, tinggal bagaimana kesiapan Pemerintah Kota Pekalongan dalam menyiapkan lahan yang sudah ada sekitar 5 hektar untuk lokasi pembangunan pelabuhan tersebut," urainya.
Sementara itu, Wali Kota HA Afzan Arslan Djunaid menambahkan, pembangunan pelabuhan onshore sebagai upaya pengembangan kota minapolitan sekaligus meningkatkan produksi perikanan yang sudah dirancang dan diajukan Kota Pekalongan.
"Selain itu pembangunan pelabuhan onshore tersebut juga sejalan dengan rencana pemkot untuk mengatasi masalah banjir rob akibat pendangkalan muara sungai Lodji," ucapnya.
Wali Kota Aaf menjelaskan, pelabuhan onshore ini merupakan pelabuhan yang berhadapan langsung dengan pantai. Sehingga nanti letaknya disebelah timur PPNP. Selain itu pelabuhan onshore juga merupakan pelabuhan dengan aktifitas perikanan dijadikan zona inti kawasan terintegrasi yang meliputi ada fasilitas umum, pelayanan kapal masuk, perbekalan dan lain sebagainya.
Untuk persiapan pembangunan pelabuhan on shore sudah terpenuhi dengan melakukan masterplan DED, mempersiapkan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Pembebasan lahan dari pemkot, review kembali masterplan di tahun 2011 hingga terbit sertifitakat daratan yang digunakan untuk onshore seluas 4,7 Hektare.
Susuai dengan moto pembangunan pelabuhan onshore yakni mengembalikan kejayaan perikanan membutuhkan anggaran yang besar mencapai RP 250 Miliar untuk membangun semua fasilitas di pelabuhan onshore. "Nantinya anyak manfaat yang didapat bagi pelaku perikanan sehingga diharapkan pelabuhan onshore segera terwujud untuk kepentingan masyarakat Kota Pekalongan khususnya masyarakat perikanan," pungkasnya. (dur)