KOTA - Setelah berhasil melaksanakan program-program sekolah Adiwiyata, SMPN 14 Pekalongan melenggang masuk pada jajaran seleksi sekolah Adiwiyata tingkat Nasional.
Menurut Ketua tim Adiwiyata Nasional SMPN 14 Pekalongan Ratmojo SPd, sebenarnya predikat sekolah Adiwiyata ini adalah bukan tujuan utama dalam pelaksanaan program-program sekolah Adiwiyata. Edukasi kepada siswa dalam mencintai dan melindungi lingkungan menjadi poin penting terlaksananya program tersebut.
SMPN 14 Pekalongan sendiri memiliki 100 siswa yang tergabung dalam satu tim dan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok sapu bersih (kebersihan) kelompok hijau (penanaman, pembibitan dan penghijauan) dan kelompok recycle (pengelolaan sampah).
"Hari ini meskipun libur, kami melakukan kampanye kebersihan di sekitar masyarakat sekolah karena itu merupakan bagian dari tanggung jawab sekolah untuk mengedukasi peduli lingkungan. Tak lupa juga kita mempromosikan bank sampah yang dekat di lingkungan sekolah untuk dimanfaatkan oleh masyarakat," ungkap Ratmojo.
Ia mengungkapkan, sejauh ini SMPN 14 Pekalongan cukup berhasil dalam melaksanakan program tiap kelompok, untuk kelompok penghijauan pencapaian yang diperoleh di angka lebih dari 80%. Mengingat penghijauan yang dilakukan dari tahun 2017 semakin tumbuh rimbun di tanah yang awalnya hanya tanah lapang sekolah.
Sementara itu untuk tim pengelolaan sampah juga memiliki program super yang berhasil mengurangi sampah di lingkungan sekolah, yaitu ketersedian air minum galon di setiap kelas serta disediakan peralatan makan dan minum setiap siswa di kelas masing-masing. Sehingga kantin yang beroperasi di sekolah tidak mengeluarkan sampah untuk tempat makan dan minum.
"Kita juga menyediakan alat pemotong sampah organik untuk dijadikan kompos. Kalau tahun kemarin kita minta bantuan DLH untuk membuat kompos, tahun depan targetnya kita sudah bisa menjual kompos ke DLH dan DLH juga siap menerima," terangnya.
Dijelaskan lebih lanjut, kesuksesan program Adiwiyata merupakan kesusksesan bersama bagi warga sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah. Karena dalam pelaksanaannya dibutuhkan kerjasama semua komponen.
"Kami berharap, dengan adanya program sekolah Adiwiyata ini bisa memberikan edukasi kepada siswa agar mereka memiliki kesadaran bahwa merawat, menjaga lingkungan biar sejuk itu penting untuk kehidupan mereka. Semoga bulan Juli mendatang target menjadi sekolah Adiwiyata Nasional bisa tercapai," pungkasnya. (mal)