**Bidang Inovasi Pelayanan Publik
KAJEN - Pemkab Pekalongan meraih tiga penghargaan di bidang inovasi pelayanan publik tingkat Provinsi Jawa Tengah. Tiga pelayanan tersebut, yaitu
Top 20 untuk Laboratorium Kemiskinan (Bappeda), Top 20 untuk Kampung IVA (Puskesmas Karangdadap), dan Top 40 untuk Kursus Samara (Puskesmas Wiradesa).
Penghargaan diberikan oleh Pj Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Herru Setiadhie, mewakili Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rabu (11/12), bersamaan dengan launching TTE dan TNDE Provinsi Jateng, serta MoU antara Gubernur Jawa Tengah dengan Bupati/Walikota se-Jawa Tengah terkait Layanan Pengaduan Terintegrasi.
Kabag Organisasi Dan Kepegawaian Setda Kabupaten Pekalongan Rukman Hidayat, menerangkan, Kampung IVA merupakan inovasi dari Puskesmas Karangdadap. Inovator dari inovasi ini dr Sri Sulistiyawati. Kampung IVA digagas dengan menggerakkan para bapak dan keluarga untuk peduli IVA. "Bapak dan keluarga agar mampu mendorong dan mendampingi para ibu untuk melakukan pemeriksaan IVA sebagai upaya dini deteksi kanker serviks yang sangat mematikan," kata dia.
Sedangkan, Laboratorium Kemiskinan merupakan inovasi dari Bappeda Litbang, yaitu model percepatan pengentasan kemiskinan dengan menjadikan 3 desa sebagai sampel dalam rangka pengentasan kemiskinan.
Tiga desa itu adalah Desa Botosari, Kertijayan dan Mulyorejo. Sementara itu, Kursus Samara merupakan inovasi dari Puskesmas Wiradesa. Inovator dari inovasi ini dr Franciscus Ferry. Kursus Samara merupakan kursus pranikah dengan sasaran para calon mempelai, baik laki-laki dan perempuan. Para peserta akan mendapatkan materi bagaimana mempersiapkan diri dalam menghadapi pernikahan. Materi yang didapat meliputi materi agama, kesehatan dan ekonomi. Setelah mengikuti kursus ini, para calon mempelai diharapkan benar-benar siap dalam mengarungi rumah tangga. (had)