KAJEN - Demi keselamatan dan kelancaran kegiatan syawalan 2019, Satuan Lalu Lintas Polres Pekalongan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan bak terbuka untuk mengangkut penumpang. Selain itu, pengendara kendaraan bermotor diimbau untuk memperhatikan keselamatan berlalu lintas selama meramaikan kegiatan syawalan di Kota Santri.
Imbauan itu disampaikan Kasat Lantas Polres Pekalongan AKP Ari Prayitno, Selasa (11/6). Puncak tradisi syawalan di Kabupaten Pekalongan akan berlangsung Rabu (12/6) hari ini. Di Kabupaten Pekalongan, puncak syawalan 2019 akan dipusatkan di obyek wisata Linggoasri dengan gelaran tradisi megana gunungan.
Ribuan masyarakat diperkirakan akan berbondong-bondong menuju ke lokasi obyek wisata di wilayah pegunungan di Desa Linggoasri, Kecamatan Kajen ini. Dengan kondisi jalan pegunungan yang banyak tanjakan, turunan, dan tanjakan tajam akan rawan bagi para pengguna jalan yang melintasinya. Oleh karena itu, selain kelaikan kondisi kendaraan, pengendara pun ditekankan untuk mematuhi aturan lalu lintas dan berhati-hati saat menuju Linggoasri.
Ari Prayitno mengatakan, untuk pengamanan tradisi syawalan di Linggoasri sudah disiapkan personel polisi di sejumlah titik rawan. Pihak kepolisian, kata dia, kemarin melakukan koordinasi dengan pengelola obyek wisata Linggoasri dan Dishub Kabupaten Pekalongan dalam rangka pengamanan tradisi tahunan tersebut.
"Hari ini (kemarin) Pak Tajab dan Pak Agung ke Linggo untuk koordinasi dan pemasangan barrier untuk mengantisipasi kemacetan yang disebabkan pengguna jalan yang memakan jalur berlawanan arah," terang Kasat Lantas, kemarin siang.
Diupayakan, lanjut dia, untuk kendaraan seluruhnya parkir di lapangan luar tamannya. Parkir bisa di dalam tapi selektif prioritas. "Kalau sudah penuh kita arahkan parkir di lapangan yang biasa digunakan untuk kemah Pramuka," kata dia.
Ari mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan bak terbuka untuk tidak digunakan mengangkut penumpang. Jika ditemukan kejadian itu (bak terbuka untuk angkut orang), kata dia, akan diupayakan upaya preemtif dengan mengarahkan kendaraan bak terbuka itu berputar arah dan bertukar kendaraan yang lebih aman. "Untuk pengendara sepeda motor tetap safety menggunakan helm. Yang terpenting kita harus sama-sama mengutamakan keselamatan demi kepentingan masyarakat," pesannya.
Tradisi syawalan 1440 H sendiri direncanakan dimulai pukul 07.00 WIB pagi ini. Tradisi ini di antaranya akan diramaikan dengan kirab dari lapangan desa menuju ke obyek wisata Linggoasri. Kirab ini disemarakan di antaranya dengan barisan kuda lumping, duta wisata, gunungan nasi megana bungkus, gunungan hasil bumi 10 kecamatan, musik rampak, gunungan hasil bumi 9 kecamatan, drumband, gunungan partisipasi perusahaan, masyarakat, dan sepasang gajah. (ap5)