Waktu dan Cara Menikmati Gerhana Bulan Total Sore Ini

Selasa 08-11-2022,10:24 WIB

Langit di seluruh wilayah Indonesia akan dihiasi Fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) pada Selasa (07/11/2022) sore nanti. Fenomena ini akan menjadi yang terakhir kalinya terjadi pada tahun 2022 ini.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung menjelaskan, sebelum mencapai GBT mencapai puncak sekitar waktu magrib nanti, ada sejumlah fase yang akan terjadi.

Gerhana Bulan Total mulai (P1), pukul 15.00.38 WIB, 16.00.38 WITA, 17.00.38 WIT. Fase ini tidak teramati di wilayah Indonesia.

Gerhana Sebagian mulai (U1), pukul 16.08.59 WIB, 17.08.59 WITA, 18.08.59 WIT.

Fase ini hanya dapat diamati di wilayah Papua, Papua Barat, sebagian Maluku Utara, dan sebagian Maluku.

Adapun Gerhana Bulan Total mulai (U2), pukul 17.16.19 WIB, 18.16.19 WITA, 19.16.19 WIT.

Fase ini hanya dapat diamati di wilayah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, NTT, NTB, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, sebagian besar Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Barat, dan sebagian Jawa Timur.

Puncak Gerhana Bulan Total pada pukul 17.59.11 WIB, 18.59.11 WITA, 19.59.11 WIT.

Fase ini dapat diamati di hampir seluruh wilayah Indonesia kecuali di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu.

Gerhana Bulan Total berakhir (U3) pada pukul 18.42.03 WIB, 19.42.03 WITA, 20.42.03 WIT. Fase ini dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia.

Peralatan untuk Melihat Gerhana Bulan Total

Gerhana Bulan Total berbeda dengan Gerhana Matahari. Gerhana Bulan bisa disaksikan dengan mata telanjang.

Artinya, masyarakat yang ingin menyaksikannya hanya perlu mengarahkan pandangan sesuai arah terbit dan tenggelamnya Bulan.

Jika ingin memakai teropong bisa sedikit membantu untuk melihat gerhana lebih detail.

"Kita tidak perlu menggunakan alat bantu optik, kecuali hendak mengabadikanya dalam bentuk citra atau rekaman video," kata Andi Pangerang, Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN dikutip situs resminya.

Tags :
Kategori :

Terkait