Akibat membeludaknya jenazah Covid 19 untuk proses pemulasaraan di kamar jenazah RSUD Jombang, tidak sedikit keluarga korban yang harus menunggu, atau bahkan tidur di trotoar jalan raya dekat area rumah sakit.
Seperti yang dirasakan Heru Utomo, warga Kecamatan Bareng, Jombang. Ia dan keluarga terpaksa menunggu satu hari karena antrean panjang untuk pemulsaraan jenazah di RSUD Jombang. Diketahui, kerabat Heru meninggal pada Rabu 7 Juli 2021 akibat Covid-19.
Jenazah kerabatnya saat ini masih berada di lorong mayat karena mendapat antrean nomor 21. Hal tersebut, membuat dirinya harus bertahan, bahkan rela tidur di trotoar guna menunggu bagian pemulasaraan jenazah kerabatnya dilakukan. Padahal beberapa keluarga lainnya sudah menggali liang lahat sejak sehari sebelumnya.
"Sudah sejak sehari yang lalu saya nunggu, sejak jam 8 malam, sampai sekarang belum dilakukan pemulasaraan. Ya bisa diliat sendiri jenazahnya berjejer itu dan tiap hari makin banyak yang masuk," ucapnya pada wartawan, Kamis, 8 Juli 2021.
Heru hanya berharap pemulasaraan jenazah bisa segera dilakukan dengan cepat dan efektif. Meski ia mengetahui antrean jenazah masih cukup banyak dan panjang karena kematian akibat Covid-19 terus bertambah.
"Semoga bisa cepat dilakukan pemulasaraan saja. Karena saya sudah menunggu sejak kemarin dapat antrian nomor 21 juga, sampai sekarang masih menunggu," tuturnya.
Antrean pemulasaraan jenazah di RSUD Jombang sudah terjadi sejak Selasa 6 Juli 2021 kemarin sampai sekarang. Tidak sedikit dari mereka ada yang memilih pulang ke rumah, beberapa memilih menetap dan tidur di trotoar karena ruang tunggu antrean harus steril dari pengunjung sampai jenazah kerabat dilakukan proses pemulasaraan. (ngopibareng)