Stok Gula Makin Menipis

Senin 23-03-2020,17:35 WIB

LAYANI - Salah satu pedagang pasar Batang saat melayani pembeli. NOVIA ROCHMAWATI

BATANG - Disperindagkop Batang memastikan stok pangan untuk beberapa bulan ke depan masih aman. Meski begitu untuk komoditas tertentu, seperti gula saat ini kian menipis. Disperindagkop mencatat sudah mulai awal Maret hingga lima terakhir komoditas gula pasir di beberapa titik menipis.

Stok yang menipis ini menjadikan harga gula pasir melonjak hingga Rp18 Ribu bahkan lebih. Bahkan di tingkat pengecer harga gula pasir bisa menembus Rp20 Ribu lebih per kilo.

Hal ini seperti disampaikan oleh Kabid Perdagangan Disperindagkop Batang, Endang Rakhmawati saat diwawancarai Radar Pekalongan, Senin (23/3/2020).

"Stok pangan untuk menjelang Ramadan masih aman. Hanya memang gula pasir yang langka. Akibatnya harga gula pasir naik sekitar Rp17-18 Ribu. Kalau di Pasar Batang dan Bandar rata-rata masih 17 Ribu, sedangkan di Limpung sudah Rp18 Ribu," jelasnya.

Hal tersebut dibenarkan salah satu pedagang pasar, Rini. Warga Proyonanggan Batang ini mengamini jika memang stok gula saat ini menipis.

"Memang saat ini kan belum panen. Biasanya panennya sekitar bulan lima (red. Mei). Di samping itu kebanyakan juga kan gula impor, jadi karena sekarang impornya sedang susah makanya stoknya langka," terang perempuan berhijab ini.

Tak hanya gula pasir, beberapa stok komoditas lainnya seperti bawang merah juga menipis. Khususnya untuk varian bawang merah dengan ukuran besar.

"Bawang merah sekarang juga langka mbak. Paling adanya stok kurang dari separuh biasanya. Kalau untuk yang ukuran kecil masih banyak. Hanya masyarakat biasanya lebih suka yang besar, karena ngupasnya lebih cepat," tandasnya. (nov)

Tags :
Kategori :

Terkait