KALIBAROS - Pemberlakuan new normal di masa pendemi Covid-19 dimanfaatkan pemerintah dan warga kelurahan di Kecamatan Pekalongan Timur termasuk Kelurahan Kalibaros untuk menggiatkan kembali kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan. Giat rutin itu kembali hidup setelah 3 bulan praktis terhenti akibat pandemi.
Hal tersebut seperti diungkapkan Nur Sobah, Camat Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, saat ditemui di lokasi Kerja bakti di lingkungan Masjid Mujahidin, Sukorejo, Kelurahan Kalibaros, Jumat (03/7/2020). "Kemarin ada informasi di salah satu RT memang ada beberapa anak yang terkena demam berdarah, " ungkapnya.
Karena itu, seiring adanya kebijakan new normal, maka para lurah di Kecamatan Pekalongan Timur memanfaatkannya untuk menggiatkan kembali kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan guna meminimalir berbagai macam penyakit termasuk demam berdarah atau DBD.
"Sehingga ini kebetulan dengan adanya kebijakan new normal untuk Kota Pekalongan, kembali para Lurah menggiatkan para warga untuk kembali bergotong royong melaksanakan kerja bakti membersihkkan lingkungan," jelasnya.
Dikatakan Nur Sobah, pelaksanaan kerja bakti Kalibaros juga merupakan kegiatan perdana pasca pemberlakuan new normal di Pekalongan.
"Di kelurahan Kalibaros sendiri, kegiatan gotong royong warga itu sudah berjalan seperti biasa. Jadi di Pekalongan Timur, semua kelurahan setiap hari Jumat itu setiap warga sudah memiliki kesadaran untuk melaksanakan kerja bakti," imbuhnya.
Bahkan kegiatan Jumat Berkah dalam bentuk nasi bungkus yang diinisiasi oleh Camat Pekalongan Timur turut dibagikan dalam pelaksanaan kerja bakti tersebut.
"Jumat berkah, jadi itu sekarang sudah menjadi program rutin kecamatan Pekalongan Timur kita melaksanakan Jumat berkah artinya kita sedikit berbagi kepada warga khususnya di wilayah timur," ungkapnya.
Dijelaskan Nur Sobah, fokus berbagi dalam bentuk nasi bungkus ini awalnya berpusat pada pekerja tukang becak di pinggir jalan. Namun tak jarang dibagikan dalam kegiatan warga seperti halnya kerja bakti di masing-masing kelurahan secara bergilir.
"Paling tidak kita bisa berbagi dengan warga yang melaksanakan kegiatan yang muaranya tentunya untuk warga sendiri juga," pungkasnya. (ap3)