KOTA - Warga RT 03 RW 01 Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan saat ini secara swadaya sedang membangun tanggul permanen di bantaran Sungai Bremi yang ada di wilayah tersebut.
Pekerjaan pembangunan tanggul permanen Kali Bremi ini dilakukan secara bergotong royong oleh warga, dimulai sejak tiga hari lalu. Ketua RT setempat, Triono, menuturkan bahwa pembangunan tanggul tersebut direncanakan selesai dalam waktu 14 hari. "Warga sudah sejak tiga hari ini bergotong royong membangun tanggul permanen di Kali Bremi," ungkap Triono, Selasa (2/6/2020).
Disampaikan Triono, warga akhirnya secara swadaya membangun tanggul permanen, lantaran usulan ke Pemerintah untuk membangunkan tanggul permanen di Kali Bremi tak kunjung terwujud. Sedangkan, air Sungai Bremi selalu limpas membanjiri permukiman warga sekitar.
Selama ini, untuk meminimalisir limpasan air itu, di bantaran Kali Bremi hanya dengan tanggul darurat. "Karena kekhawatiran air sungai meluap terus, kami berinisiatif membangun tanggul permanen," ujarnya. "Hal ini kami lakukan, sebagai upaya ikhtiar, atas kondisi kampung kami yang terus menerus mengalami banjir, baik banjir saat musim penghujan, maupun banjir rob yang saat ini sedang terjadi," imbuhnya.
Mereka secara patungan mengumpulkan dana untuk membeli material. Selain dari swadaya patungan dari warga setempat, ada pula bantuan dana maupun material dari sejumlah donatur. Misalnya saja dari Paguyuban Sosial Marga Tionghoa (PSMTI) Pekalongan, yang telah membantu material berupa 37 zak semen. Selain itu ada bantuan dana Rp1 juta dari Kabag Humas Pemkot Pekalongan.
Triono juga mengungkapkan, warga menyadari bahwa Pemerintah belum bisa memenuhi keinginan warga untuk membuatkan tanggul permanen Sungai Bremi di Kelurahan Tirto karena keterbatasan anggaran. Terlebih saat ini masih ada pandemi Covid-19.
"Kami menyadari, anggaran pembangunan dari Pemerintah untuk tahun ini difokuskan untuk penanganan Covid-19. Untuk itu, atas kesepakatan warga, kami berusaha patungan semampu kami dan dibantu oleh para donatur," imbuh Triono. (way)