Sulitnya Masuk SMA Negeri dari Jalur Zonasi

Rabu 17-06-2020,11:20 WIB

*Untuk Siswa dari Sejumlah Kelurahan

Ilustrasi Logo Dinas Pendidikan

KOTA - Siswa lulusan SMP/MTs yang beralamat di sejumlah kelurahan di Kota Pekalongan terancam kesulitan untuk bisa diterima di empat SMA Negeri yang ada di kota batik jika mereka mendaftar menggunakan jalur zonasi murni pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK Negeri di Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2020/2021 secara daring atau online.

Berdasar catatan Radar Pekalongan, kenyataan seperti itu terjadi pada PPDB SMAN/SMKN tahun 2019 lalu, lantaran sebaran SMA Negeri di Kota Pekalongan belum merata. Selain itu, daya tampung SMA Negeri di Kota Pekalongan pada PPDB 2020 ini sebanyak 1.120 siswa. Sementara, data dari Dinas Pendidikan Kota Pekalongan menyebutkan, jumlah kelulusan siswa jenjang SMP tahun 2020 mencapai 3.907 siswa.

Siswa dari delapan kelurahan di Kota Pekalongan yang menggunakan jalur zonasi tidak bisa tertampung di empat SMA Negeri. Itu disebabkan karena secara zonasi, lokasi kelurahan tempat mereka tinggal relatif jauh dari lokasi SMA Negeri. Mereka pun kalah bersaing dengan para pendaftar yang bertempat tinggal lebih dekat dengan sekolah yang dituju, berdasar jalur zonasi.

Melihat data PPDB SMAN 2019, misalnya saja di SMAN 1 Pekalongan, lokasi kelurahan dari si pendaftar yang bisa terampung paling jauh berada di radius 1 kilometer (km). Kemudian di SMAN 2, yang bisa tertampung adalah maksimal berjarak 3,70 km. Sementara, di SMAN 3 yang bisa tertampung berjarak paling jauh 1,5 km, dan di SMAN 4 yang tertampung adalah pendaftar yang lokasi kelurahan tempat dia tinggal berjarak paling jauh 3,9 km.

Tahun lalu, delapan kelurahan yang menjadi domisili calon peserta didik yang tidak tertampung untuk masuk SMA Negeri dari jalur zonasi, perinciannya di Kecamatan Pekalongan Barat ada tiga kelurahan yakni Medono, Pringrejo, dan Tirto.

Sebagai contoh, Kelurahan Tirto berdasar perhitungan jarak, jika ke SMAN 1 mencapai 4,5 km. Padahal, yang tertampung di SMAN 1 (pada PPDB 2019) jarak terjauhnya di radius 1 km. Sedangkan jika ke SMAN 2 mencapai 5,5 km, ke SMAN 3 mencapai 3,8 km, dan ke SMAN 4 mencapai 7,3 km.

Lalu, di Kecamatan Pekalongan Selatan ada dua kelurahan yakni Banyurip dan Buaran Kradenan. Sementara di Kecamatan Pekalongan Timur ada Kelurahan Gamer dan Setono. Sedangkan di Kecamatan Pekalongan Utara, ada satu kelurahan yakni Degayu, yang secara lokasi jaraknya sudah di atas zona yang bisa tertampung di empat SMA Negeri di Kota Pekalongan.

Sebagaimana diketahui, PPDB SMA/SMK Negeri di Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2020/2021 secara daring atau online hari ini (17/6/2020) mulai dibuka hingga 25 Juni mendatang.

Khusus untuk PPDB SMA Negeri, tahun ini diterapkan empat jalur, yakni zonasi, prestasi, afirmasi, dan perpindahan tugas orang tua. Persentasenya, jalur zonasi ditetapkan minimal 50 persen. Sisanya, diisi jalur prestasi sebanyak 30 persen, jalur afirmasi anak miskin, difabel dan prestasi olahraga sebanyak 15 persen, serta jalur perpindahan orang tua sebesar 5 persen.

Sedangkan untuk PPDB SMK Negeri hanya diterapkan dua jalur, yakni jalur seleksi prestasi dan jalur afirmasi.

Kasi SMA dan SLB pada Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIII Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Nasikhin, saat dikonfirmasi tak mengelak dengan adanya kemungkinan hal yang sama dalam PPDB SMA Negeri tahun 2020 ini. Apalagi jika calon peserta didik memilih jalur zonasi, meski secara lokasi tempat tinggal relatif jauh dari SMA Negeri yang dituju.

Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada peserta didik yang bersangkutan untuk tidak hanya terpaku untuk mendaftar di SMA Negeri menggunakan jalur zonasi. Kalau misalnya diperkirakan akan sulit bersaing dengan pendaftar yang lain dari segi jarak tempat tinggal dengan SMA negeri yang dituju, maka calon peserta didik yang bersangkutan bisa menggunakan jalur lain. Baik itu jalur prestasi, afirmasi, ataupun perpindahan tugas orangtua. Dengan catatan, semuanya dilakukan secara sehat.

"Misalnya menggunakan jalur prestasi. Apalagi jalur prestasi tahun ini porsinya 30 persen," tuturnya.

Selain itu, imbuh dia, masih ada pilihan satuan pendidikan lain selain SMA Negeri yang bisa dipilih. "Kan ada SMK Negeri, dan kita juga memberi kesempatan kepada sekolah swasta untuk bersama-sama membangun SDM di Indonesia ini. Apalagi di Pekalongan sekolah sudah baik semua, baik yang negeri maupun swasta," tuturnya.

Tags :
Kategori :

Terkait