Waspada! Bencana Hidrometeorologi Mengancam

Senin 01-11-2021,11:20 WIB

**17 Bangunan Rusak Diterjang Puting Beliung

KENDAL- Memasuki musim penghujan, potensi bencana alam kembali meningkat. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, utamanya terhadap ancaman bencana hidrometeorologi basah sebagai dampak dari musim hujan.

Bencana hidrometeorologi basah ini bisa berupa cuaca ekstrem yang memicu angin kencang, banjir, tanah longsor, hingga gelombang tinggi di perairan Pantai Utara Jawa. Lebih dari itu, bencana ini juga sulit diprediksi dan bis aterjadi kapanpun.

Seperti terjadi Sabtu (30/10/2021) kemarin, bencana bencana angin puting beliung menerjang wilayah permukiman warga di Desa Tejorejo, Kecamatan Ringinarum. Bencana itu mengakibatkan 16 rumah warga dan 1 gedung madrasah mengalami kerusakan pada bagian atapnya.

"Terjangan angin puting beliung itu terjadi, Sabtu (30/10/2021) sekitar pukul 12.00, di Dusun Sono RW 05 di Desa Tejorejo. 16 rumah dan 1 gedung madrasah rusak di bagian atapnya," kata Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, Sigit Sulistyo, Minggu (31/10/2021).

Beruntung, bencana angin kencang ini tidak berlangsung lama sehingga tidak menimbulkan kerugian material besar dan adanya korban jiwa. BPBD Kabupaten Kendal mengirimkan tim satgas untuk melaksanakan asesmen data dan sekaligus mengirimkan bantuan logistik kebutuhan hidup dasar kepada warga terdampak angin puting beliung tersebut.

"Warga dibantu aparat TNI dan BPBD sudah melakukan pembersihan puing atap rumah yang beterbangan serta memperbaiki rumah warga," ungkap Sigit.

Dijelaskan, bencana angin kencang yang melanda Dusun Sono tersebut memang disertai hujan, hanya saja intensitasnya hanya sedang bukan tinggi. Karena itu, BPBD mengingatkan masyarakat soal potensi bencana sejenis yang bisa sewaktu-waktu mengancam, meski intensitas curah hujan mungkin tidaklah tinggi.

Menurut Sigit, masyarakat perlu mewaspadai ancaman bencana hidrometeorologi basah sebagai dampak musim penghujan. Bencana dimaksud, kata dia, di antaranya berupa cuaca ekstrem, angin kencang, banjir, tanah longsor serta gelombang tinggi di pesisir pantai.

"Masyarakat agar menjaga lingkungan dengan baik. Jika ada saluran macet segera dibersihkan. Pohon-pohon rindang juga dipotong untuk mengantisipasi pohon tumbang karena angin kencang. Selain itu, masyarakat diimbau untuk tidak bermain atau beraktivitas di tanggul saat sungai banjir," pesan Sigit.

Sebagai wujud antisipasi, BPBD Kabupaten Kendal menurut dia telah menyiapkan Posko Siaga Bencana yang standby 24 jam. Jika terjadi bencana alam, masyarakat bisa langsung menghubungi layanan call center Posko Siaga di (0294) 388160 atau nomor ponsel 08112828160. (lid)

Tags :
Kategori :

Terkait