Susah Makan Karena COVID-19? Dokter Spesialis Berbagi Tips Sederhana

Kamis 19-08-2021,14:41 WIB

Dokter spesialis gizi klinik Juwalita Surapsari menyarankan modifikasi makanan bagi pasien COVID-19 yang susah makan karena indra penciumannya terganggu.

Modifikasi makanan ini diperlukan agar pasien tersebut dapat tetap makan sehingga kebutuhan nutrisinya terpenuhi saat nafsu makan berkurang.

Menurut dokter spesialis gizi klinik dari PPSI Ilmu Gizi Klinik Universitas Indonesia ini, modifikasi dapat dilakukan melembutkan makanan atau bahkan membuat makanan menjadi cair.

Di panduan gizi klinis disebutkan akan mudah ketika seseorang terkena COVID-19, konsumsi makanan yang soft atau liquid," ujar Juwalita dalam sebuah webinar kesehatan, Rabu (18/8).

?Contoh makanan yang dimaksud misalnya gandum atau oat ditambah susu low fat, peanut butter untuk menambah rasa dan pisang.

"Yang akhirnya bisa makan whole grain, protein, folat dan B6 dari pisang sehingga mikronutrien juga akan lebih lengkap," ucapnya.

Pilihan makanan lain yakni bubur kacang hijau tanpa santan.

Makanan ini mengandung protein dan serat, folat, B6, magnesium.

Selain itu, bisa juga bubur yang diperkaya dengan ubi berwarna oranye (mengandung betakaroten sebagai sumber antioksidan) dan sumber protein seperti telur atau ayam.

Lebih lanjut mengenai kebutuhan vitamin serta mikronutrisi lain dari sayuran dan buah, pasien bisa memilih dalam bentuk jus.

Asalkan, mereka perlu memastikan bahan yang digunakan segar dan jus dibuat tanpa gula tambahan.

Studi menunjukkan konsumsi jus bisa membantu mencukupi kebutuhan nutrisi sekaligus menjaga kesehatan pembuluh darah.

Juwalita mengatakan terganggunya indra penciuman dan pengecapan yang dialami 68-88 persen pasien COVID-19 bisa menurunkan nafsu makan.

Kondisi ini dapat menurunkan asupan makanan sehingga berpotensi menyebabkan malnutrisi dan menghambat penyembuhan.

Oleh karena itu, perlu modifikasi makanan agar mudah dikonsumsi namun tetap bernutrisi.

Tags :
Kategori :

Terkait