KESESI - Meski musim hujan mulai reda, petani dianjurkan untuk mengurangi penggunaan pupuk urea. Sebab urea fungsinya membantu menyuburkan tanaman. Jika berlebihan dapat berdampak pada tanaman padi.
Hal itu disampaikan petugas Balai Proteksi pada Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pekalongan, Warmu, Jumat (13/3/2020). Menurut dia, dalam masa tanam baik musim kemarau atau penghujan sebenarnya ada aturan pemakaian pupuk. Beda halnya dengan pupuk organik.
"Kalau musim hujan petani disarankan untuk mengurangi penggunaan pupuk urea. Karena terlalu banyak pupuk urea dapat juga mempercepat adanya serangan hama," katanya.
Diterangkan, sesuai aturan pengurangan pupuk urea minimal 50 persen dilakukan saat musim penghujan. Untuk mengatasi pupuk urea tersebut petani bisa langsung menggunakan jenis Phonska, karena dalam phonska tersebut sudah tercampur persentase urea.
"Disaat musim penghujan biasanya terdapat hama kresek, sundep ataupun wereng. Kemudian disaat keluar padi timbul penyakit tekek," lanjutnya.
Sementara dalam penanggulangan hama tersebut petani juga harus menggunakan obat sesuai aturan, karena apabila tidak berimbas pada pertumbuhan tanaman. (Yon)