DORO - Obyek Wisata Watu Bahan yang berada di Desa Lemahabang, Kecamatan Doro, menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Sayangnya, lokasi wisata bebatuan yang diduga berusia jutaan tahun itu berada jauh dari pemukiman penduduk, sehingga terkendala jaringan listrik.
Dijelaskan Kasi Pemerintahan Desa Lemahabang, Suciningrum, hamparan bebatuan yang berada di tengah hutan pinus merupakan batu yang berbentuk persegi yang tertata membentuk tebing, terlihat seperti peninggalan purbakala. Wisata Watu Bahan memiliki keunikan karena di tempat tersebut banyak batu yang berbentuk persegi enam dan persegi panjang.
Tempat wisata tersebut bisa ditempuh dari Jalan Raya Doro sejauh kurang lebih 7 Km. Dengan tampilan alam yang eksotik, Watu Bahan karenanya banyak dikunjungi wisatawan, terutama saat akhir pekan dan libur hari nasional.
"Biasanya saat libur Syawalan (Seminggu setelah Idul Fitri) atau libur hari libur penuh hingga jalan menuju ke lokasi.macet," ujar Suciningrum, Minggu (23/2/2020).
Menurut Uci, sapaan akrabnya, batu tersebut menyerupai hebel atau balok yang telah tertata rapi, bertumpuk tumpuk hingga membentuk tebing batu yang unik dan indah. Struktur batu tersebut konon telah tersusun sejak ratusan juta tahun yang lalu. Susunan batu yang membentuk tebing tersebut panjangnya mencapai ratusan meter dan tingginya kira - kira mencapai puluhan meter.
"Kendala saat ini, di lokasi tersebut belum ada akses jaringan listrik, sehingga aktifitas penunjang belum bisa dilakukan," ungkapnya.
Tak hanya listrik, kawasan Watu Bahan juga diketahui masih blankspot atau belum tersentuh jaringan internet. Kondisi itu dikeluhkan sejumlah wisatawan yang ingin mengabadikan lokasi dengan live streaming. Padahal, aktivitas siaran langsung tengah digandrungi para pelaku media sosial.
"Harapan kami, pemerintah daerah atau instansi lainnya bisa membantu fasilitas jaringan listrik, penerangan jalan umum ke lokasi, dan syukur-syukur akses jalan wisatanya bisa diperlebar. Sebab saat angka kunjungan sedang tinggi, lalu lintas di jalan pasti macet. Ke depan, penambahan spot mainan anak juga dibutuhkan untuk mendongkrak aktivitas kunjungan," jelas Uci.
Untuk mengoptimalkan potensi wisata yang ada, kata dia, ke depan tengah dirancang pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang akan mengintegrasikan pengelolaan wisata Batu Bahan, Curug Madu Resmi, dan Bukit Gambaran.
"Kalau Watu Bahan jarak tempuhnya 7 Km, Curug Madu Resmi dan Bukit Gambaran lebih dekat hanya 5 Km. Dua lokasi wisata yang berdekatan ini berada tidak jauh dari pemukiman warga, sehingga sarana listrik, warung makan, dan oleh-oleh khas dapat dijumpai di sana," pungkasnya.(jun)