Puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW SAW 1441 H di Kanzus Sholawat, Ahad (1/12) kembali mempertontonkan sinergi nan apik dari tiga pilar bangsa, yakni ulama, umaro, dan rakyat. Tak heran, di tengah eksresi kecintaan pada Rasulullah, pesan-pesan kebangsaan pun mengalir deras dari acara tahunan tersebut. Seperti apa?
Pesan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letnan Jenderal TNI Tatang Sulaiman menjadi salah satunya. Dia mengajak kepada anak bangsa, khususnya umat muslim untuk senantiasa meneladan Rasulullah Muhammad SAW. Rasulullah sebagai orang biasa selalu bekerja keras, tidak pernah bermalas-malas dalam menghidupi keluarganya.
"Beliau juga adalah pemimpin militer yang sangat cerdas dan ahli strategi. Banyak peperangan yang dipimpin Rasululullah selalu berakhir dengan kemenangan. Maka sebenarnya, kalau mau menjaga negeri ini, belajarlah dari Rasulullah. Bagaimana Beliau mempertahankan dan memperjuangkan negeri," ungkap Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman, saat memberikan sambutan dalam puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H/2019 M di Gedung Kanzus Sholawat, Kota Pekalongan, Ahad (1/12).
Pada kesempatan tersebut, Wakasad menyampaikan pula bahwa peringatan maulid nabi sangat penting dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Disamping itu, penyelenggaraan maulid nabi dapat memelihara moril prajurit. "Di tengah tugas yang tiada habisnya, maulid nabi menjadi momen bagi prajurit dan keluarganya untuk merenung sejenak, berintrospeksi, memacu diri untuk memperbaiki kualitas ibadah. Karena setiap perintah kepada prajurit TNI dimanapun berada, perintah pertama untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Ini seiring sejalan dengan Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa," tandasnya.
Ditambahkan Wakasad, prajurit TNI apapun pangkat pemimpinnya, baik itu Danrem, Dandim, Danyon, sampai ke Panglima, belajarnya jangan jauh-jauh, melainkan belajar saja pada tauladan Rasulullah SAW. "Jadi sebenarnya, prajurit TNI harus takwa, taat, tunduk, patuh menjalankan ibadah. Kita lihat juga teladan Rasulullah, itu semuanya adalah bagian dari pelajaran utama yang harus kita pelajari, kita resapi, dan kita amalkan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Wakasad Letjen Tatang mengingatkan bangsa Indonesi akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan. Disampaikan bahwa Rasulullah juga meneladankan pentingnya merawat keragaman, membela negara dan bangsa. Rasulullah meneladankan pentingnya persatuan dan kesatuan. "Maka sesungguhnya doktrin pertahanan terbaik adalah persatuan dan kesatuan rakyat," sebutnya.
Ia mengajak ratusan ribu jamaah yang hadir di Majelis Maulidurrasul merefleksikan sejarah perjuangan rakyat Indonesia. Semua berjuang, mulai dari santri, kiai, habaib, tentara, dan rakyat biasa bersatu padu. "Kuncinya Indonesia adalah persatuan dan kesatuan. Makanya di Pancasila ditaruh di tengah-tengah. Supaya dilindungi dua sila awal dan dua sila terakhir, sebab itu kunci," tandas dia.
Peringatan maulid nabi dengan khadimul maulid Maulama Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya itu dihadiri puluhan ribu pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia. Turut hadir pula beberapa ulama dari luar negeri, di antaranya Syekh Adnan Al Afyuni dari Syiria, Habib Zeid bin Yahya dari Mekah, dan beberapa lainnya.
Selain Wakasad, hadir pula Wakil Menteri Pertahanan RI Wahyu Sakti Trenggono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Bazwedan, Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi, Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, dan para tamu undangan lainnya.
Syekh Adnan Al Afyuni dalam mauidzoh khasanahnya, mengungkapkan bahwa semua yang hadir dalam majelis maulid nabi tersebut adalah dalam rangka menunjukkan kecintaan kepada Allah SWT dan kecintaan (mahabbah) kepada Rasulullah Muhammad SAW. Dengan kecintaan kepada Rasulullah tersebut dan mengikuti akhklak dari Rasulullah, diharapkan umat Islam akan berada di surganya Allah SWT bersama Rasulullah.
Sebelumnya, rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H yang digelar Kanzus Sholawat yang dipimpin Habib Luthfi ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan. Antara lain, pagelaran Wayang Kulit Kebangsaan dengan Dalang Ki Manteb Sudharsono, Pengajian Milenial bersama KH Ahmad Muwaffiq, Nikah Maulid, Musik Samer dan Gambus, Kirab Merah Putih, Apel Merah Putih dan Ikrar NKRI, Pawai Pajang Jimat, Ratibul Kubra, Khataman Quran, dan pembacaan Dalailul Khairat. Berikutnya, akan dilaksanakan pula Silaturahmi Ulama, TNI , dan Umara di Kajen, Kabupaten Pekalongan pada 7 hingga 8 Desember 2019 mendatang. (way)