*Menengok Lebih Dekat Kegiatan Santri saat Liburan
Moment libur panjang dalam tiap semesternya, menjadi momok tersendiri bagi orang tua dalam mengatasi kegiatan sehari-hari putra-putri mereka. Karena waktu yang longgar menjadikan anak cenderung menggunakan gadget berlebih atau melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat lainnya. Lalu seperti apa pesantren liburan yang digagas oleh Ponpes Ghufron Azizi yang menawarkan alternatif liburan positif ?
Suara pembacaan ayat suci Alquran saling bersahutan di Pondok Pesantren Ghufron Azizi pada sore hari itu, terdapat kelompok-kelompok santri bertebaran di halaman pondok dengan membawa kitab suci dan di simak oleh pembina dalam murojaah harian yang menjadi salah satu kegiatan sentra dalam pesantren liburan kali ini.
Setidaknya ada 50 santri yang disampaikan oleh Abah Yai Ponpes Ghufron Azizi Abdul Mudjib SPd MPd yang ikut bergabung dalam pesantren liburan semester ini. Dan peserta terjauh berasal dari Jakarta.
Selama 9 hari para santri akan melakukan pembinaan secara penuh baik dari ibadah, dzikir, tahfidz baca Quran serta ilmu lainnya.
"Setiap hari kegiatan kita berganti, dan kita bikin mondok ini sangat menyenangkan namun juga tetap memenuhi target-target capaian kita, termasuk pembiasaan beribadah dan nambah hafalannya," ungkap Abdul Mudjib.
Ponpes yang memiliki Slogan Rajin Ibadah, Soleh Sholekha dan berkah ini terletak di Slogan yang dimiliki oleh Ponpes Ghufron di Desa Simbangkulon yang memang memiliki backroundg lingkungan yang lekat dengan dunia santri. Sehingga hal tersebut memudahkan program dari pesantren liburan untuk berkunjung ke kediaman Abah yai atau melakukan program-program Ponpes berkaitan dengan kebiasaan santri yang lainnya.
"Alhamdulillah semua santri disini betah, dan juga menikmati kegiatan disini. Karena tentunya dengan kegiatan pesantren liburan ini menjadikan liburan anak jauh lebih bermanfaat dan memberikan nilai positif. Dan target kami sebenarnya hanya sederhana yaitu santri kami bisa berlatih mondok. Karena selama ini banyak siswa yang enggan untuk mondok karena image yang tidak menyenangkan. Nah disini kami membuktikan bahwa mondok itu juga menyenangkan dan banyak ilmu yang didapatkan," imbuhnya.
Sementara itu, salah satu santri dari Batang M Azriel Albana menjelaskan rasa senangnya bisa ikut bergabung dalam pesantren liburan semester ini. Ia mengaku menambah banyak teman dan ilmu selama 7 hari berada di pesantren.
"Saya senang, semua kegiatan menarik. Ilmu juga semakin bertambah. Saya sudah hafal 1 juz, insyaAllah dari pesantren liburan ini nanti bisa nambah hafalanya," ucap Azriel, apaan akrabnya.
Salah satu santri yang berasal dari Jakarta Mutia menuturkan rasa senangnya dengan kegiatan pesantren liburan, meskipun di awal merupakan niatan dari orang tua dan sempat mengalami kesulitan adaptasi karena perbedaan kebiasaan, namun nyatanya dengan kesabaran guru serta kegiatan yang menarik mampu membuat ia dari tidak betah menjadi sangat betah. "Senang aja sih ini pengalaman baru, banyak temannya terus juga bisa nambah hafalannya sama ilmunya," pungkas Mutia. (*)