Petani Bawang yang Nangis ke Sandiaga Bantah Minta Maaf, Begini Pengakuannya

Kamis 14-02-2019,05:50 WIB

Viralnya video seorang petani bawang merah di Brebes, Jawa Tengah, yang curhat ke cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno tampaknya semakin ramai menjadi perbincangan publik. Kali ini beredar surat terbuka yang berisikan permohonan maaf dari Subkhan, petani bawang yang sempat menangis histeris di hadapan cawapres Sandiaga Uno.

Petani bawang merah di Brebes saat curhat ke cawapres Sandiaga Uno dalam sebuah video yang viral di media sosial. (Screenshot/jawapos)

Dalam surat tersebut, Subkhan meminta maaf telah berbohong lantaran disuruh menjalankan skenario sesuai arahan dari tim sukses Prabowo-Sandi. Pada bagian bawah surat tertera tanda tangan dengan nama lengkap yang tertulis Moh Subkhan, S.Si, juga disertai materai Rp 6.000.

Namun, surat permohonan maaf tersebut langsung dibantah Subkhan. Dia menyebut bahwa surat tersebut merupakan berita bohong alias hoax. Pada sejumlah awak media yang mewawancarainya di rumahnya yang ada di Brebes, Subkhan menyebut bahwa surat itu adalah fitnah belaka.

Surat permohonan maaf Subkhan yang beredar di media sosial. Subkhan membantah surat tersebut dan menyebut sebagai kabar bohong alias hoax: (Istimewa)

"Tidak benar. Saya tidak pernah melakukan atau membuat surat pernyataan apa pun terkait kegiatan kemarin tanggal 11 februari," kata Subkhan.

Dia bahkan bersumpah informasi tersebut adalah hoax. Subkhan pun meminta pihak kepolisian untuk mengusut kabar hoax yang telah mencatut nama dirinya. "Demi Allah itu tidak benar dan itu fitnah. Saya meminta segera untuk diusut tuntas," tegasnya.

Baca juga : Petani Bawang yang Menangis ke Sandiaga Ternyata Mantan Anggota KPUD Brebes

Sementara itu, Andre Rosiade, Juru Bicara Prabowo-Sandi menduga surat hoax tersebut disebarkan oleh kubu rivalnya. Kader partai Gerindra itu menilai ada yang tengah melakukan propaganda kepada Sandi. "Kubu sebelah melakukan propaganda fitnah ke bang Sandi," tuturnya.

Di sisi lain, Andre meminta semua pihak untuk menjauhkan cara politik yang tidak baik di pilpres 2019. "Ini hoax, Ini cara politik kotor," pungkasnya. (jawapos)

Tags :
Kategori :

Terkait