Peternak Unggas Jateng Desak Mentan Dicopot

Kamis 17-02-2022,10:35 WIB

*Gelar Aksi Bersama di Sukorejo

KENDAL - Puluhan peternak unggas Jawa Tengah menggelar aksi di depan gudang pakan ayam di wilayah Kecamatan Sukorejo, Rabu (16/2/2022). Mereka menuntut supaya Menteri Pertanian (Mentan) dicopot dari jabatannya. Aksi dilakukan sebagai imbas naiknya harga pakan dan harga telur ayam yang anjlok.

Sejumlah sepanduk dibentangkan para peserta saat menggelar aksi tersebut. Di antaranya bertuliskan pesan kepada Presiden Joko Widodo. "Kami Minta Kepres Pak Presiden, Pabrik Untung Rakyat Buntung, Mana Keadilan bagi Peternak Rakyat, Turunkan Harga Pakan,". Aksi dilakukan puluhan peternak dari Kabupaten Kendal, Temanggung, Magelang, Batang, Pekalongan, Pemalang, dan Kota Semarang.

Dalam aksinya, para peternak meminta agar Presiden Joko Widodo segera mencopot Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, karena gagal melindungi peternak rakyat. Mereka juga meminta supaya Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian dicopot dari jabatannya karena gagal menstabilkan harga pakan dan telur serta gagal membatasi budidaya skala besar.

Ada beberapa butir pernyataan sikap yang disampaikan peternak unggas dari lintas daerah di Jateng itu. Beberapa di antaranya, yakni meminta pemerintah berlaku adil sesuai dengan Permendag nomor 7 tahun 2020, harga pakan diturunkan dan harga telur dinaikkan. Pemerintah diminta bersikap tegas membatasi budidaya menengah ke atas, meminta Presiden menerbitkan Kepres untuk melindungi peternak seluruh Indonesia.

"Jika tuntutan kami tak didengar, kami siap menggelar demo lebih besar untuk mengepung istana presiden," kata Ketua Koperasi Unggas Kendal, Suwardi.

Suwardi meminta agar Presiden dan Mentan melakukan langkah evaluasi secepatnya. Karena selama ini ia menilai telah banyak dilakukan pembiaran sehingga semakin hari semakin banyak peternak yang gulung tikar. Saat ini harga telur di tingkat peternak sudah mulai naik Rp 17.500 per kilogram dibandingkan pekan lalu yang di kisaran Rp 15.500- Rp 16.000 per kilogramnya. Padahal HPP (Harga Pokok Produksi) dengan kondisi harga pakan naik adalah Rp 23.000.

"Dari HPP yang sekian tersebut peternak menjual telur Rp 16.000 sudah merugi Rp 7.000 dalam setiap kilogramnya. Pemerintah harus tahu bahwa rakyatnya sedang kesusahan. Banyak kandang tak ada isinya dan peternak banyak hutangnya," ungkapnya. (lid)

Tags :
Kategori :

Terkait