KOTA - Seluruh satuan pendidikan jenjang sekolah dasar di kota Pekalongan saat ini telah mencanangkan implementasi kurikulum merdeka (IKM) sejak tahun ajaran 2022/2023, meskipun belum menjadi sekolah penggerak, pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan melalui kepala bidang SD, Unang Suharyogi.
Unang mengatakan bahwa sudah menjadi hal yang wajar, tidak hanya sekolah penggerak saja yang mulai menerapkan kurikulum merdeka, sebab IKM merupakan upaya untuk mengatasi krisis pembelajaran usai pandemi Covid-19 yang mengakibatkan hilangnya pembelajaran dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran.
“Saat ini seluruh SD yaitu 103 sekolah sudah melaksanakan program ini, selain sudah menjalankan IKM termasuk di dalamnya menggelar proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5), mereka juga mulai bergerak maju menjadi sekolah ramah anak,” katanya.
Unang mengatakan bahwa sudah menjadi hal yang wajar, tidak hanya sekolah penggerak saja yang mulai menerapkan kurikulum merdeka, sebab IKM merupakan upaya untuk mengatasi krisis pembelajaran usai pandemi Covid-19 yang mengakibatkan hilangnya pembelajaran dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran.
“Satuan pendidikan yang belum menjadi sekolah penggerak selain sudah menjalankan IKM termasuk di dalamnya menggelar proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5), mereka juga mulai bergerak maju menjadi sekolah ramah anak,” katanya.
Menurutnya, komitmen ini perlu diapresiasi, sebab dengan berbagai keterbatasan yang ada pada masing-masing satuan pendidikan, mereka tetap gigih menjalankan IKM dan SRA terlebih dengan melibatkan orang tua wali. Unang mengatakan selama ini P5 terkesan hanya menampilkan prakarya tanpa ada penjelasan informasi dari guru pendidik kepada orang tua wali.
“Banyak dari orang tua wali belum tahu tentang program baru dari Kemendikbud-ristek ini, sehingga ketika digelar P5 jangan hanya menyampaikan pameran produk justru ketika orang tua hadir ini berikan penjelasan karena sudah diberi pembekalan apa sudah diberi pembekalan apa di dalam proses penguatan pendidikan karakter anak,” sambung Unang.
Sehingga dengan hal ini, ia berharap upaya yang telah dilakukan oleh satuan pendidikan bisa mendapatkan tanggapan positif dari orang tua wali dan masyarakat di lingkungan sekitarnya. Lebih lanjut, ia menambahkan tahun 2023, terdapat 8 sekolah yang akan maju menjadi sekolah penggerak dan rencananya di tahun ini pula pihaknya akan merencanakan satuan pendidikan aman bencana. (mal)