KENDAL - Harga habah di tingkat petani di Kabupaten Kendal mulai turun seiring mulai masuknya masa panen padi. Harga per kuintal gabah yang sepekan sebelumnya menembus Rp 610 ribu, saat ini mengalami penurunan di kisaran Rp 530.000 sampai Rp 570.000 per kuintal.
Hal ini pun diamini Ketua Kelompok Tani Desa Kebonagung Kecamatan Ngampel, Umur Markawi. Dia mengatakan, turunnya harga gabah dari petani dipicu oleh meningkatnya stok karena masa panen raya padi. “Seminggu yang lalu itu masih Rp 610 ribu per kuintal, tapi sekarang sudah turun, mungkin karena mulai panen raya,” katanya, kemarin.
Sementara petani di Desa Dempelrejo, Kecamatan Ngampel, Jukaeri, menuturkan, hasil panen kali lebih baik dibandingkan hasil panen tahun lalu. Hasil panen kali ini rata-rata per hektar mencapai 7 ton sampai 9 ton. Adapun gabah hasil panen Jukaeri dihargai Rp 540 ribu per kuintal. Meski turun dari sepekan lalu, namun harga tersebut masih lebih baik daripada harga tahun lalu. “Panen sekarang lebih bagus, sekarang per hektar mendapat 8 ton, tapi tahun lalu mendapat 7 ton,” katanya.
Untuk diketahui, harga gabah sendiri turut dipengaruhi oleh mesin yang digunakan saat memanen padi, yakni ada mesin combi dan mesin blower. Adapun padi yang dipanen dengan mesin combine hasilnya lebih baik dari blower, sehingga harganya lebih tinggi dengan selisih bisa sampai Rp 30 ribu per kuintalnya. (lid)