Seminggu, Ditemukan 2 Mayat di Sungai

Rabu 22-02-2023,11:40 WIB
Reporter : Hadi Waluyo

Mendengar informasi ada penemuan mayat di Sungai Sragi Baru, pihak keluarga mencari informasi ke Polsek Sragi. Dari ciri-ciri yang ada, pihak keluarga meyakini itu adalah AI.

 

Sebelumnya diberitakan, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Pekalongan cukup tinggi. Berdasarkan data di Dinas Kesehatan hingga Juni 2021, angka prevalensi orang dengan gangguan jiwa di Kota Santri diprediksi ada 2.359 orang.

 

Dinkes Kabupaten Pekalongan terus berupaya untuk mengatasi persoalan disabilitas jiwa ini. Pasalnya, ODGJ ini bisa sembuh dan produktif asalkan melakukan pengobatan yang tepat dan benar, serta mendapatkan dukungan dari keluarga, lingkungan sekitar, dan pemerintah.

 

Dokter spesialis kejiwaan, dr Heny Rosita SpKj M.Kes, mengatakan, gangguan jiwa bisa disebabkan oleh biopsikososial. Yakni bisa disebabkan oleh faktor biologis atau keturunan, faktor psikologis itu dari kepribadiannya, dan faktor sosial dari pengaruh lingkungannya, termasuk pola asuhnya.

 

"Kalau di Pekalongan ini memang banyak sekali permasalahan-permasalahan pemicunya. Misalnya faktor ekonomi, rumah tangga, dan kalau anak remaja itu hubungan percintaan, dan sebagainya. Ini bisa menjadi pemicu dari gangguan jiwa," kata dia.

 

Apakah penderita gangguan jiwa bisa sembuh?. Ia mengatakan, secara teori, 30% gangguan jiwa tidak bisa disembuh, 30% bisa sembuh dengan obat atau sembuh sosial, dan 30 persen bisa sembuh tanpa obat.

 

"Untuk pasien-pasien dengan gangguan jiwa berat seperti skizofrenia ini memang prosentase untuk sembuhnya memang sembuh sosial jadi sembuh dengan obat. Artinya bisa terkendali dengan mengonsumsi obat secara terus menerus," ujar dia.

 

Ia menyatakan, stigma terhadap orang dengan gangguan jiwa masih sangat buruk. ODGJ dianggap sebagai sampah masyarakat. Tidak produktif dan lain sebagainya. Padahal ODGJ jika diterapi dengan benar, tepat, dan sesuai dengan anjuran dokter bisa membaik seperti orang pada umumnya.

 

Kategori :