KLATEN - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Persatuan Mahasiswa Pencinta Tanah Air Indonesia (PMPI) Jawa Tengah mengadakan pelantikan dan rapat kerja wilayah bertempat di Gedung Banyu Panguripan Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jumat – Sabtu (25-26/2).
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PMPI Khusniyati mengatakan, setelah dilantik agar pengurus DPW PMPI Jawa Tengah segera bekerja dan tidak terpengaruh oleh unsur politik. Ia juga menyinggung soal kinerja mahasiswa nakal dalam orasi mengatas namakan rakyat.
“Jangan sampai anggota PMPI dari sabang sampai merauke terlibat politik, menjual Pancasila, menjual kemerdekaan, kita PMPI adalah garda terdepan untuk menjaga keutuhan NKRI dan saya berharap DPW PMPI Jawa Tengah bisa segera membentuk DPC di seluruh Jawa Tengah,” tegasnya.
Ketua DPW Jawa Tengah Riril Widi Handoko kepada Suara merdeka, Ahad (26/2) menjelaskan, PMPI merupakan organisasi baru yakni salah satu badan otonom Pencinta Tanah Air Indonesia (Petanesia) yang berada pada zona akademik kemahasiswaan dengan membawa prinsip cinta tanah air.
"Tentu berbicara organisasi masih sangat rintisan, pertama adalah penguatan Basis, kemudian dalam rangka memperkuatkan internal juga yang pada akhirnya adalah pembentukan DPC di kota dan kabupaten se-jawa Tengah serta melaksanakan program kerja yang tentunya bernafaskan nafas juang Petanesia, yaitu cinta tanah air kebudayaan dan bela negara maka program kerjanya adalah yang bernuansakan seperti itu,”terangnya.
Disampaikan, PMPI akan melaksanakan amanah dari Abah Luthfi selaku pendiri Petanesia untuk terus bejuang. “Bahkan ada salah satu filosofi dari beliau (Abah Luthfi) tentang jati diri laut, laut yang setiap hari diisi dengan berbagai limbah, sampah dan sebagainya, tapi itu semua tidak mampu sampai ke tengah laut, kenapa? Karena laut punya jati diri, laut mampu memfilter apa-apa saja yang terbaik,”imbuhnya.
Turut hadir pada kegiatan ini Sekertaris Kesbangpol Jawa Tengah mewakili Wakil gubenur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Ketua Umum DPP Petanesia M Eko Priyono, Rektor Universitas Tidar Magelang Prof Sugiyarto, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Pusat M Afif Hasbullah, serta pejabat daerah Desa Ponggok. (rls)