Jadi Atlet Terbaik, Putri Penjual Mi Ayam Maju ke PON 2020

Senin 07-10-2019,17:05 WIB

*Cabor Taekwondo

*Meraih Emas Pra PON cabor Taekwondo

UKIR SEJARAH - Bersama sang pelatih, Hendri Priyanto (kiri) dan orang tuanya, Tsamarah Tsabitah, sukses mengukir sejarah sebagai atlet taekwondo pertama dari Kota Pekalongan yang akan bertanding dalam PON.

KOTA - Tsamarah Tsabitah, atlet taekwondo asal Kota Pekalongan sukses memastikan diri ikut serta dalam PON 2020 di Papua. Gadis 19 tahun tersebut memastikan satu tempat dalam kontingen cabor taekwondo Jawa Tengah setelah dalam Pra PON yang digelar di Tangerang 26 September hingga 29 September lalu, sukses meraih medali emas pada kelas under 53 kg. Tak cukup meraih medali emas, Sasa, demikian dia akrab disapa, juga didaulat sebagai atlet putri terbaik Selama gelaran Pra PON cabor taekwondo.

Prestasi yang ditorehkan mahasiswa Universitas Semarang tersebut sekaligus mengukir sejarah baru bagi taekwondo Kota Pekalongan. Sasa menjadi atlet taekwondo pertama dari Kota Pekalongan yang berhasil ikut serta dalam PON.

Sejatinya, prestasi yang ditorehkan Sasa tidak lagi mengejutkan. Putri pasangan Susanto dan Iin indarsih tersebut memang memiliki riwayat prestasi yang oke dalam berbagai turnamen. Sebelum meraih emas dalam Pra PON, gadis yang masuk dalam Pelatda taekwondo Jawa tengah itu sudah banjir prestasi. Teranyar, Sasa menyabet emas dalam Magelang Open tahun ini. Tahun 2018 lalu, dalam Kejurnas yang digelar AAU di Jogjakarta dia juga mengukir prestasi yang sama. Meraih emas sekaligus atlet putri terbaik.

Taekwondo sudah menjadi pilihan Sasa sejak duduk di bangku SD. Dia sudah rutin mengikuti latihan sejak tergiur setelah melihat saudaranya berlatih. "Awalnya hanya ikut saudara melihat latihan tapi kemudian ingin ikut. Sejak itu saya sudah rutin berlatih taekwondo," tutur atlet kelahiran 9 Januari tahun 2000.

Darah beladiri yang dimiliki Sasa menurun dari sang ayah, Susanto, yang sejak muda sudah rutin berlatih pencak silat. Sejak kecil, dia sudah diberi pilihan oleh sang ayah untuk menekuni olahraga. Dia ditawari sejumlah cabang olahraga untuk ditekuni yakni renang, bulutangkis, atau taekwondo. Sasa meilih taekwondo, pilihan yang terbukti sangat tepat.

"Dari kecil sudah diberikan pilihan untuk ikut dalam olahraga. Saya memilih taekwondo karena awalnya penasaran tapi akhirnya ketagihan," tambah Sasa.

Dukungan kuat dari sang ayah juga diakui Sasa menjadi motivasi terbesar yang membawanya mampu berprestasi sejauh ini. Dikatakannya, sang ayah yang berprofesi sebagai penjual mi ayam, selalu berkomitmen untuk terus mendampingi sang putri bertanding dimanapun lokasinya. Sang ayah bahkan rela menjalani perjalanan jauh dengan sepeda motor untuk menuju lokasi putri kesayangannya bertanding.

Pengorbanan dan komitmen sang ayah untuk selalu hadir, memberikan Sasa motivasi yang berlipat. Dia mengaku selalu memiliki tekad kuat ketika mengetahui sang ayah hadir. "Rasanya mendapat dukungan yang sangat besar saat bapak hadir. Saya juga malu sama ayah kalau sampai tidak menang," akunya.

Ketua Pengkot Taekwondo Indonesia (TI) Kota Pekalongan, Fauzi Umar Lahji, mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas prestasi yang diukir Sasa. Karena berkat Sasa, taekwondo Kota Pekalongan akhirnya mampu mengirimkan atletnya pada gelaran turnamen multievent terbesar di Indonesia, PON.

"Prestasi yang diukir Sasa ini memberikan angin segar bagi kami sebagai pengurus, maupun bagi atlet dan pelatih taekwondo Kota Pekalongan untuk terus berupaya mengukir prestasi. Semoga prestasi ini dapat memancing dan memotivasi atlet taekwondo lain untuk juga berprestasi," harapnya.

Apa yang dipersembahkan Sasa, diakui Fauzi membawa rasa lega tersendiri baginya sebagai ketua Pengkot TI Kota Pekalongan. Sejak tahun lalu menjabat sebagai ketua, Fauzi mengaku disuguhi berbagai macam PR yang tidak mudah. "Tapi kami coba perbaiki satu per satu, kami bangun kembali. Alhamdulillah Sasa bisa memberikan angin segar yang membuktikan bahwa taekwondo Kota Pekalongan bisa mengukit prestasi sekaligus sejarah yang gemilang," tandasnya.

Pria yang baru saja ditetapkan sebagai Ketua Komisi A DPRD Kota Pekalongan itu menyatakan bahwa jalinan komunikasi yang baik dan rasa nyaman bagi seluruh pengurus, atlet dan pelatih, menjadi hal utama yang selalu dibangun olehnya. Dengan ikatan emosional yang kuat, maka seluruh elemen akan selalu saling mendukung dalam mengukir prestasi.(nul)

Tags :
Kategori :

Terkait