SEMARANG - Jawa Tengah menjadi salah satu daerah paling diincar para pengusaha besar asal Korea Selatan. Kemudahan yang diberikan serta iklim industri yang kondusif menjadi penyebabnya.
Hal itu disampaikan Kim Soo II, salah satu pengusaha asal Korea Selatan sekaligus pemilik Busan Indonesia Center saat bertemu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Selasa (12/4). Menurut Prof Kim, sapaan akrap Kim Soo II, banyak investor asal Korea Selatan yang kepincut dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan Jawa Tengah.
"Kami datang sebagai investor asing asal Korea. Saya mewakili teman-teman pengusaha Korea mengucapkan terimakasih pada pak Gubernur karena dukungan kuat beliau untuk kesuksesan investor Korea yang ada di Jawa Tengah," kata Prof Kim.
Laki-laki yang mengaku sangat mencintai Indonesia dan fasih berbahasa Indonesia ini mengatakan, awalnya ia juga penasaran dengan kondisi Jawa Tengah. Mengapa iklim investasi di Jateng begitu menggeliat.
"Kalau dari segi peraturan, perundang-undangan itu mungkin seluruh Indonesia sama. Tapi di Jawa Tengah ini ternyata ada yang beda. Apa itu, provinsi Jateng itu sangat ramah terhadap investor asing," terang mantan Duta Besar Korea untuk Timor Leste itu.
Hal itu sangat dirasakan oleh para investor, khususnya mereka yang berasal dari Korea. Untuk itu, Prof Kim meyakini investasi di Jateng akan semakin maju.
"Sekarang momentumnya sudah terlihat, saya yakin ke depan lebih banyak lagi investor ke Jateng. Saya harap apa yang dilakukan Jateng ini juga bisa disebarkan ke seluruh daerah di Indonesia," pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyambut baik kedatangan Kim Soo II. Sosok Kim bukanlah sosok asing baginya, karena keduanya sudah sangat akrab.
"Pak Kim sudah komunikasi dengan saya cukup lama, hari ini ke Jateng mau menengok perusahaan Korea di Jepara. Beliau datang, memberikan feedback terkait investasi di Jateng. Dan menurut catatan pak Kim, Jateng dipandang bisa melayani dengan baik," kata Ganjar.
Hal itu membuat Ganjar cukup lega. Sebab, testimoni itu disampaikan langsung oleh pelaku investasi asing di Jawa Tengah.
"Kalau orang asing saja bisa melihat seperti ini, berarti dalam layanan kemudahan bisnis dan insentif yang diberikan itu dalam trek yang benar. Tinggal bagaimana kita menjaga dan menyebarkan sampai ke kepemimpinan tingkat lokal," ucapnya.
Ganjar menegaskan, siapapun yang ingin investasi ke Jawa Tengah, harus merasa nyaman dan terlundungi. Untuk itu, ia menegaskan jika ada problem di lapangan atau ada pihak yang mengganggu, diminta untuk menghubunginya.
"Saya sampaikan tadi, kalau ada problem atau ada yang ganggu, boleh kontak gubernur. Biar kami selesaikan. Mari kita jaga bersama, karena kalau ingin maju ya mesti ramah dalam investasi," pungkasnya. (red)