*Masifnya Upaya Inovasi Literasi
KOTA - Masifnya upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) bersama seluruh instansi setempat untuk membangun kegemaran membaca dan budaya literasi masyarakat rupanya mampu mendongkrak nilai Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) hingga meraih peringkat 13 dengan rata-rata 74,36 se provinsi Jawa Tengah.
“Hasil penilaian untuk IPLM kami 2022 yang keluar di tahun 2023 ini suatu prestasi yang sangat membanggakan meskipun belum mencapai titik optimal, tahun kemarin target kita bisa berada di peringkat 20-an, Alhamdulillah tercapai menembus angka 13, sebelumnya kita di posisi 32, untuk nilai IPLM saat ini 86,72, hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya kota Pekalongan itu bisa tentunya dengan dukungan layanan yang mudah digunakan masyarakat,” terang Kepala Dinarpus Kota Pekalongan, Soeroso melalui Kabid Perpustakaan, Ismanto di ruang kerjanya kemarin.
Adapun sejumlah upaya yang dilakukan antara lain beberapa kegiatan roadshow literasi bersama Bunda Literasi Kota Pekalongan, Inggit Soraya dengan mendatangi sekolah dan kelurahan mengkampanyekan pentingnya literasi bagi kehidupan, menambah jumlah koleksi, menjaga pelayanan mutu baik itu petugas atau sistem yang disajikan mudah dikonsumsi masyarakat, mendorong akreditasi perpustakan di kota Pekalongan dengan melakukan pembinaan dan pendampingan serta menjalin sinergitas dengan sektor lain melalui kolaborasi sarpras.
“Kemarin kita sudah mengajukan 2 satuan pendidikan untuk akreditasi, alhamdulillah keduanya lulus meskipun levelnya belum maksimal di perpustakaan SMAN 4 dan Universitas Pekalongan, dan kita Perpusda kita juga tahun ini sudah terakreditasi untuk predikatnya masih kita tunggu, target nilainya 83,2. Kemudian tahun ini kami mendapat dana pusat sekitar 200 juta rupiah untuk dibelanjakan 126 judul buku,” tandasnya.
Hadirnya perpustakaan diharapkan tidak hanya untuk mencerdaskan tetapi bagaimana memberikan kesejahteraan pada masyarakat, artinya melalui perpustakaan masyarakat bisa mendapatkan referensi untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Namun, kesejahteraan tidak saja pada masalah ekonomi tetapi bagaimana masyarakat juga bisa mendapatkan pelajaran untuk hidup sehat atau sembuh dari penyakit yang dideritanya lewat bahan-bahan bacaan yang disediakan oleh perpustakaan. (mal)