BATANG - Rentetan kasus kekerasan seksual dengan korban puluhan anak-anak yang terjadi di Kabupaten Batang selama beberapa bulan terakhir, telah menyita perhatian nasional. Pemkab Batang sendiri seperti tak berdaya menghadapi berbagai kasus sejenis yang terjadi secara beruntun itu.
Selain menyatakan keprihatinannya, sejauh ini Pemkab juga baru membentuk tim khusus untuk menyikapi masalah krusial ini. Adapun tim terdiri dari Forkopimda, MUI, ormas-ormas Islam, Kemenag, OPD OPD terkait, dan jajaran kepolisian serta TNI, Jumat (5/5/2023) hari ini Pemkab Batang akan menggelar rakor untuk menangani kasus kekerasan seksual yang telah terjadi di wilayah Batang.
Hal itu dikatakan Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Batang, Ari Yudianto. Ari menyatakan keprihatinannya dengan maraknya kasus kekerasan seksual pada anak. Bahkan, kasus kekerasan seksual pada anak di Kabupaten Batang sudah menjadi perhatian nasional.
Ia menyatakan sudah membentuk tim gabungan untuk penanganan kekerasan seksual. "Besok, Jumat (5/5/2023), kami akan menggelar rapat koordinasi dengan melibatkan instansi vertikal termasuk OPD yang ada di Kabupaten Batang juga termasuk dari organisasi masyarakat yang lain," ujarnya, saat menghadiri konferensi pers bersama, Kamis (4/5/2023) di Mapolres Batang.
Ia ingin kekerasan seksual di Kabupaten Batang tidak terjadi lagi dengan target dari rakor tersebut adalah rekomendasi hingga program kegiatan sesuai kewenangan masing-masing instasi.
"Kita harus keras, kita memang harus tegas, karena itu sudah menjadi sebuah musibah kita bersama, hal yang tidak kita inginkan karena kekerasan ini timbul justru dari orang yang harus melindungi ataupun dari orang dekat sendiri," pungkasnya.
Sementara itu, Dandim 0736/Batang Letkol Inf Ahmad Alam Budiman mengaku siap mendukung langkah-langkah yang akan dijalankan Pemerintah Kabupaten Batang dan Kepolisian.
"Kami dari Kodim Batang, merasa perihatin dan menyesalkan kejadian yang terus berulang-ulang ini. Kasus asusila di Batang ini juga menjadi perhatian pimpinan kami baik yang ada di Korem maupun Pangdam," ujarnya.