"Target kursinya kita menang. Targetnya harus menang. Semoga kita yang dari empat kursi bisa mudah-mudahan di atas 10 kursi, kalau perlu menjadi pemenang dan menjadi ketua DPRD, biar kita punya ketua DPRD dari Partai Golkar," lanjut dia.
Disinggung ada bacaleg dari partai lain yang pindah ke Golkar, Fadia mengiyakannya. "Iya, ada. Ada ketua dari Ketua DPC Partai Demokrat masuk menjadi caleg Golkar. Dari petinggi-petinggi PKB juga banyak masuk di Golkar. Ada dari PDIP juga yang masuk di Golkar. Dan ada mantan dewan dari Hanura pun masuk di Golkar. Ini banyak. Tahun ini mudah-mudahan jadi awal kemenangan Golkar," tandas Fadia.
Dikatakan, mereka pindah mungkin karena memang melihat pada zaman Golkar berjaya itu semuanya jauh lebih baik. Akhirnya mereka masuk kembali ke Golkar, karena asal-usul mereka biasanya rata-ratanya awalnya dari Golkar.
Sementara itu, suami Fadia, Ashraff pada Pileg 2024 akan bertarung memperebutkan kursi DPR RI. Ia pun meminta doa restu dari seluruh masyarakat. Ia bertekad akan all out untuk membangun Kabupaten Pekalongan jika duduk di Senayan.
"Saya cuma minta doa restu, dan dukungan dari semua. Karena apa, sebenernya saya bukan orang politik. Saya orang baru dalam dunia politik. Tapi Insya Allah. Saya diperintahkan langsung dari Pak Ketua Airlangga. Dan saya siap menerima tanggung jawab itu dan Insya Allah saya memutuskan untuk mencalonkan diri bukan untuk diri saya sendiri," kata Ashraff.
Ia nyaleg untuk memajukan Kabupaten Pekalongan. Karena selama ini, kata dia, belum ada wakil dari Kabupaten Pekalongan duduk di Senayan. "Kalau pun ada, belum pernah ada yang membantu kita. Dan kali ini saya tekad, mudah-mudahan atas izin Allah saya bisa duduk di Senayan, dan all out untuk Kabupaten Pekalongan, membantu dan membangun Kabupaten Pekalongan," ujar Ashraff. (had)