RADARPEKALONGAN - Tarmi (53) seorang tukang pijat yang hidup sebatang kara ini tahun ini akan berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah suci.
Tidak tanggung-tanggung, warga Desa Banjarejo, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur, akan ke tanah suci lewat ONH Plus yang biayanya jauh lebih besar dibandingkan biaya haji reguler.
Baca juga : 14 Calon Jamaah Haji Tambahan dari Kota Pekalongan Tak Lunasi BPIH
Untuk biaya haji reguler sendiri saat ini sekitar Rp 56 juta, sedangkan ONH plus bisa lima kali lipatnya. Sehingga untuk berangkat tahun ini, Tarmi telah membayar sekitar Rp 250 juta.
Biaya sebesar itu sudah dilunasi oleh Tarmi dari uang jasa memijat yang ditabungnya selama 30 tahun, sehingga tahun ini dia mendapat jatah kursi haji.
Sebelumnya, Tarmi juga telah menjalankan ibadah umroh dengan biaya sendiri yang berasal dari uang upah memijat juga.
Pada awak media Tarmi mengungkapkan, bahwa penghasilannya sebagai tukang pijat tidak menentu. Mengingat tidak setiap hari ada orang yang datang untuk dipijat.
Selain itu, Tarmi juga selama ini tidak mematok tarif untuk jasa pijatnya. Orang yang memakai jasa pijatnya biasanya akan membayar seikhlasnya.
Dalam sehari, Tarmi bisa memijat antara 5 sampai 6 orang. Namun saat ini hanya sekitar 3 orang saja.
"Maklum sudah tua, jadi tenaganya sudah ga kuat. Sehingga sehari paling hanya bisa memijat 3 orang saja," kata Tarmi pada awak media yang menemuinya di kediamannya, kemarin.
Berita lainnya: Dua Calon Jamaah Haji Asal Kabupaten Batang Batal Berangkat, Ternyata Ini Penyebabnya
Uang hasil dari memijat yang didapatkannya itu ditabung, dan pada 2012 lali, Tarmi memantapkan diri untuk mendaftar ONH plus.
Dia sengaja memilih ONH plus karena tidak ingin antre terlalu lama jika ikut haji reguler. Mengingat usianya saat ini yang sudah tua.
"Saya sendiri tidak tah, karena saat itu tiba-tiba muncul keinginan pergi haji. Dan saat itu juga saya mulai niat pergi haji dan mulai menabung," ungkapnya.
Sebenarnya Tarmi sudah berangkat melaksanakan ibadah rukun Islam ke-lima itu pada 2019 lali. Namun akibat pandemi Covid-19, akhirnya keberangkatannya tertunda menjadi tahun ini atau tepatnya 17 Juni 2023.